Samarinda, Natmed.id – Ketua Tim Pendaftaran dan Dokumentasi Haji Reguler Kantor Wilayah Kementerian Agama Kalimantan Timur (Kanwil Kemenag Kaltim) Khaeruddin optimis penyelenggaraan ibadah haji tahun ini berlangsung lancar dan tertib.
Apalagi, seluruh proses mulai dari penyelesaian dokumen, pembagian kloter, hingga persiapan fasilitas embarkasi telah dipersiapkan secara menyeluruh.
Menurut Khaeruddin, hal ini membuktikan bahwa Kemenag Kaltim terus berupaya mematangkan berbagai persiapan untuk pelaksanaan ibadah haji.
Pada tahun ini, Kaltim mendapat kuota sebanyak 2.586 jemaah haji. Dari total tersebut, jemaah akan diberangkatkan dalam 16 kelompok terbang (kloter) untuk embarkasi secara keseluruhan.
Sementara itu, sebanyak 7,5 kloter berasal dari wilayah Kaltim. Kloter pertama dijadwalkan akan masuk ke asrama haji pada tanggal 5 Mei 2025, dan diberangkatkan menuju Tanah Suci sehari setelahnya, yakni pada tanggal 6 Mei 2025.
Salah satu perhatian utama dalam penyelenggaraan haji tahun ini adalah pelayanan bagi jemaah lanjut usia atau lansia.
Berdasarkan data yang dihimpun Kanwil Kemenag Kaltim, terdapat sekitar lima persen jemaah haji tahun ini yang termasuk kategori lansia atau sekitar 129 orang.
Khaeruddin menyebutkan bahwa kehadiran jemaah lansia ini menjadi perhatian khusus, terutama dalam hal pelayanan yang lebih humanis dan penuh empati.
“Di embarkasi, kita sudah menyiapkan sekitar 30 unit kursi roda untuk menunjang kebutuhan para jemaah lansia,“ kata Khaeruddin di Lantai 1 Gedung E Kantor DPRD Kaltim, Senin, 28 April 2025.
“Di luar itu, banyak jemaah yang juga membawa alat bantu sendiri dari rumah. Kami memastikan bahwa para petugas siap melayani mereka dengan sabar dan sigap,” lanjutnya.
Ia menambahkan bahwa selain alat bantu fisik, seluruh alur layanan di embarkasi juga telah dimodifikasi agar lebih inklusif dan ramah terhadap para jemaah lansia.
Layanan itu mencakup pengaturan ruang istirahat yang lebih nyaman, jalur antrean khusus, hingga pendampingan langsung oleh petugas medis dan tenaga pendamping. Mereka telah mengikuti pelatihan khusus dalam menangani lansia.
Menariknya, jemaah tertua tahun ini berasal dari Kabupaten Kutai Timur dan tercatat telah berusia 101 tahun. Fakta ini menjadi bukti bahwa semangat ibadah dan keinginan menunaikan rukun Islam kelima tetap kuat meski di usia yang sudah sangat lanjut.
Oleh karena itu, Kemenag Kaltim memandang penting untuk memastikan bahwa pelayanan terhadap kelompok rentan ini benar-benar diberikan secara maksimal.
Khaeruddin juga menegaskan bahwa tidak ada perbedaan signifikan dalam mekanisme pelaksanaan ibadah haji tahun ini jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Prosedur teknis maupun administratif tetap mengikuti standar nasional yang ditetapkan oleh Kemenag.
Namun demikian, penekanan terhadap aspek pelayanan yang lebih inklusif, khususnya bagi jemaah lansia dan penyandang disabilitas menjadi prioritas utama dalam rangka meningkatkan kualitas penyelenggaraan haji.
“Yang penting bagi kami adalah memastikan tidak hanya kelancaran keberangkatan, tapi juga kenyamanan dan keselamatan seluruh jemaah, terutama mereka yang memerlukan perhatian lebih. Kami ingin semua jemaah merasa dihargai dan dilayani dengan sepenuh hati,” terangnya.
Kemenag Kaltim juga terus membangun koordinasi lintas sektor untuk menjamin kelancaran penyelenggaraan haji.
Mulai dari sektor kesehatan, keamanan, hingga transportasi, semuanya dilibatkan dalam upaya memberikan pelayanan terbaik bagi para calon tamu Allah.
Pihaknya berharap, dengan semua persiapan yang dilakukan, ibadah haji tahun ini bisa menjadi momen penuh keberkahan dan berjalan dengan tertib dari awal hingga kepulangan jemaah ke tanah air.