National Media Nusantara
EkonomiPemerintahan

Ekspor Kaltim Masih Didominasi Batubara, Cina Negara Tujuan Nomor Satu

Reporter: Nana – Editor:Redaksi

Samarinda, Natmed.id – Geliat ekspor di Kaltim selama 2019 lalu, masih didominasi komoditas batu bara. Persentasenya yakni 85,85 persen. Hasil sektor batu bara sebesar USD 12,41 juta. Secara keseluruhan, total ekspor Kaltim pada 2019 sebesar USD 16,182 juta.

Ali Wardana, Kasi Perdagangan Luar Negeri, Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Disperindagkop dan UMKM), menjelaskan ekspor Kaltim pada dasarnya terbagi dari sektor minyak dan gas bumi (migas) dan non migas. Ekspor migas pada 2019 sebesar USD 2,068 juta. Sedangkan sektor non migas sebesar USD 14,113 juta.

Lebih lanjut, Ali menjelaskan, khusus sektor non migas didominasi batu bara yakni sebesar USD 12,410 juta. Sedangkan komoditas lain seperti hasil olahan kayu, industri kimia, perikanan dan kelautan. Hasil pertanian dan perkebunan, industri logam, non batu bara serta lain-lain sebesar USD 4,091 juta.

“Jika dipersentasekan, batu bara mendominasi 85,85 persen. Sedangkan komoditas non migas lainnya sebesar 14,15 persen,” ujarnya.

Secara umum, total ekspor Kaltim pada 2019 sebesar USD 16,182 juta. Sedangkan ekspor pada 2018 sebesar USD 18,356 juta. “Secara keseluruhan ekspor Kaltim pada 2019 mencapai USD 16,18 miliar atau turun 11,8 persen dibanding periode yang sama pada 2018. Hal ini dipengaruhi naik turunnya harga minyak mentah dunia,” ungkapnya.

Sementara itu, dilihat dari negara tujuan ekspor, Cina berada di urutan 1 dengan total ekspor sebesar USD 4,316 juta. Disusul India dengan total sebesar USD 3,240 juta, serta Jepang dengan total sebesar USD 2,380 juta.

“Dilihat dari persentase ekspor tersebut, Cina mendapat porsi 26,67 persen, India 20,03 persen, serta Jepang 14,71 persen,” pungkasnya.

Related posts

Jelang Idul Fitri Harga Bahan Pokok di Pasar Segiri Naik, Pembeli Menurun

natmed

DKP3A Kaltim Gelar Pembekalan KHA Bagi Jurnalis

Febiana

Koperasi BSJ akan Mewujudkan Kaltim Sebagai Lumbung Pangan di Indonesia

Febiana