Artikel ini telah dilihat : 502 kali.
Business

Neraca Perdagangan Indonesia Per Januari 2023 Surplus 3,87 Miliar Dolar AS

Jakarta,Natmed.id-Neraca perdagangan Indonesia, menurut data Badan Pusat Statistik, pada Januari 2023 kembali mencatat surplus, yakni 3,87 miliar dolar AS, melanjutkan surplus pada bulan sebelumnya sebesar 3,96 miliar dolar AS. Sesuai data , sejak Mei 2020. Bank Indonesia memandang surplus neraca perdagangan tersebut berkontribusi, positif menjaga ketahanan eksternal perekonomian Indonesia.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Erwin Haryono dalam keteranhan persnya, Rabu (15/2/2023) mengatakan, ke depan, Bank Indonesia terus memperkuat sinergi kebijakan dengan pemerintah dan otoritas kebijakan guna meningkatkan ketahanan eksternal dan mendukung pemulihan ekonomi nasional.

Surplus neraca perdagangan Januari 2023 bersumber dari berlanjutnya surplus neraca perdagangan nonmigas dan sedikit menurunnya defisit neraca perdagangan migas. Pada Januari 2023, surplus neraca perdagangan nonmigas tercatat 5,29 miliar dolar AS. Perkembangan tersebut didukung oleh tetap kuatnya kinerja ekspor nonmigas, yang tercatat sebesar 20,83 miliar dolar AS. Kinerja ekspor nonmigas tersebut terutama bersumber dari ekspor komoditas berbasis sumber daya alam, termasuk karet dan batu bara yang masih tetap kuat seiring dengan harga komoditas global yang masih tinggi.

Selain itu, ekspor produk manufaktur, seperti mesin dan perlengkapan elektrik maupun logam mulia dan perhiasan/permata, tercatat meningkat. Berdasarkan negara tujuan, ekspor nonmigas ke Tiongkok, Amerika Serikat, dan Jepang tetap tinggi dan menjadi kontributor utama terhadap total ekspor Indonesia. Sementara itu, defisit neraca perdagangan migas tercatat sedikit menurun dari 1,73 miliar dolar AS pada Desember 2022 menjadi 1,42 miliar dolar AS pada Januari 2023.

Related posts

Gelar Open Sale Realme 9 Pro

Nediawati

Nama ASTON Berada Posisi 3, Pertama Garuda Indonesia

Nediawati

Bank Mandiri Menawarkan Promo Suku Bunga Special

Nediawati