
Kukar, Natmed.id – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar), Kalimantan Timur berupaya menekan angka stunting dengan cara meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya gizi seimbang.
Pola makan dengan gizi seimbang dinyatakan sebagai kunci utama dalam pencegahan stunting. Kemudian, dibarengi dengan pemantauan kesehatan sejak dini di tengah masyarakat.
Untuk meningkatkan kesadaran terhadap stunting, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kukar memberikan edukasi tentang gizi bagi calon ibu dan perempuan lajang secara intensif.
Tujuannya, agar mereka lebih memahami kebutuhan nutrisi tubuh yang sangat diperlukan dalam jangka menengah hingga panjang. Terutama saat hamil.
“Stunting bukan hanya soal kurangnya asupan makanan, tetapi juga bagaimana masyarakat memahami pola makan yang benar dan menjaga kesehatan tubuh sejak dini,” ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kukar Kusnandar dalam Forum Perencanaan Kesehatan di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kukar, Rabu, 12 Maret 2025.
Menurutnya, deteksi dini kesehatan tubuh juga harus menjadi perhatian utama. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan rutin melakukan tes hemoglobin (Hb) untuk memastikan kadar sel darah merah dalam tubuh tetap optimal.
“Hb yang rendah dapat menyebabkan tubuh mudah lelah, pusing, sesak napas, hingga kulit pucat. Kondisi ini bisa berdampak buruk pada kesehatan ibu dan janin, yang pada akhirnya meningkatkan risiko stunting pada anak,” jelasnya.
Untuk mendukung upaya ini, Dinkes Kukar mendorong layanan pemeriksaan kesehatan gratis yang dapat diakses kapan saja. Tidak hanya saat hari ulang tahun atau momen tertentu.
Selain itu, pola makan yang tepat juga menjadi faktor utama dalam pencegahan stunting. Kusnandar menyarankan konsumsi makanan yang kaya zat besi dan protein.
Adapun kandungan gizi itu terdapat pada sejumlah makanan, seperti ikan, daging ayam, telur, tahu, tempe, hati ayam, kacang-kacangan, serta sayuran hijau dan buah beri.
“Masyarakat harus mulai membiasakan pola makan sehat berdasarkan prinsip ‘Isi Piringku’, dengan komposisi seimbang antara karbohidrat, protein, sayur, dan buah,” tambahnya.
Dengan edukasi yang lebih intensif dan dukungan layanan kesehatan yang lebih mudah diakses, Dinkes Kukar optimistis angka stunting di wilayahnya dapat terus ditekan.
Pemerintah daerah juga berkomitmen untuk memperkuat program pendampingan bagi ibu hamil dan balita guna memastikan tumbuh kembang anak lebih optimal.
“Kami ingin memastikan setiap anak di Kukar mendapatkan gizi yang cukup sejak dalam kandungan. Dengan sinergi dari berbagai pihak, kami yakin angka stunting bisa terus menurun,” pungkas Kusnandar. (Adv)