
Kukar, Natmed.id – Upaya pengembangan wisata sejarah di Sangasanga, Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur terus dilakukan. Yang terbaru dengan penerapan sistem informasi berbasis teknologi barcode di sejumlah situs bersejarah.

Inovasi ini bernama Layanan Informasi Mandiri Wisata Kota Juang Sangasanga (Simata Pejuang Sangasanga). Penerapannya untuk mempermudah akses informasi bagi pengunjung di setiap monumen dengan cara memindai barcode.
Hingga kini, sistem tersebut telah digunakan di lima situs bersejarah. Ke depan, seluruh situs bersejarah diharapkan dapat menerapkan inovasi ini. Untuk tujuan itu, pihak Kecamatan Sangasanga tengah berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata Kukar.
Camat Sangasanga M Dachriansah menekankan bahwa persiapan matang diperlukan agar wisata Kota Juang benar-benar menjadi daya tarik bagi wisatawan.
“Pengembangan wisata Kota Juang masih dalam proses. Salah satu inovasi yang kami dorong adalah sistem informasi melalui barcode, yaitu Simata Pejuang,“ jelasnya saat ditemui wartawan MSI Group dalam Musrenbang di Bappeda Kukar, Selasa, 25 Februari 2025.
“Dengan sistem ini, pengunjung bisa memindai barcode di setiap situs atau monumen untuk mendapatkan informasi sejarah,” lanjut Dachriansah.
Sistem ini dinilai akan membantu wisatawan memahami sejarah Sangasanga dengan cara yang lebih praktis dan modern.
Namun, pengembangan wisata Kota Juang juga menghadapi kendala, terutama dalam hal fasilitas dan perawatan. Dachriansah mengakui bahwa beberapa lokasi wisata masih membutuhkan perbaikan agar lebih menarik bagi wisatawan.
“Kami sadar bahwa fasilitas di beberapa titik masih kurang terawat. Oleh karena itu, kami telah mengusulkan pembenahan gedung-gedung bersejarah yang ada di Sangasanga. Kami masih menunggu persetujuan anggaran, dan jika disetujui, tentu akan segera kami lakukan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Dachriansah juga menegaskan bahwa konsep wisata Kota Juang harus dipersiapkan dengan matang agar pengunjung yang datang tidak merasa kecewa.
“Jangan sampai hanya sekadar gaungnya saja yang besar, tetapi saat wisatawan datang mereka tidak menemukan sesuatu yang menarik. Kami harus benar-benar menyiapkan daya tarik yang bisa menciptakan kesan positif bagi mereka,” tambahnya.
Ia berharap koordinasi dengan Dinas Pariwisata dapat mempercepat realisasi konsep wisata Kota Juang. Jika semua fasilitas sudah siap, diharapkan Sangasanga bisa menjadi salah satu destinasi sejarah yang diminati di Kutai Kartanegara. (Adv)