Samarinda, Natmed.id – Wali Kota Samarinda, Andi Harun, menyatakan bahwa target akses air bersih 100 persen di Samarinda, membutuhkan investasi Rp2 triliun.
Saat ini, cakupan layanan air bersih baru mencapai sekitar 73 persen, sementara 27 persen sisanya masih belum terlayani.
“Untuk menutup kekurangan ini, dibutuhkan investasi kurang lebih Rp2 triliun,” ungkap Andi Harun dalam Musrenbang RKPD Kota Samarinda 2026, di Arutala Ballroom Lantai 4 Gedung B Bapperida Kota Samarinda, Kamis 10 April 2025.
Andi Harun menjelaskan bahwa dalam tiga tahun terakhir, kinerja PDAM Samarinda menunjukkan tren sangat positif.
Ia bahkan menyebut PDAM Samarinda sebagai salah satu yang tersehat di Kalimantan. Namun demikian, kebutuhan akan air bersih terus meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk yang mencapai lebih dari dua persen per tahun.
“Pertumbuhan ini tidak diimbangi dengan pembangunan sumber air bersih yang memadai. Maka dari itu, saya wajibkan direksi PDAM membangun IPAL dan memperbanyak sumber produksi. Setiap tahun dalam tiga tahun terakhir, kita sudah membangun empat unit,” jelasnya.
Lanjutnya, seluruh BUMD, termasuk PDAM, harus mulai mengurangi ketergantungan terhadap APBD.
Ia juga menegaskan bahwa perusahaan milik daerah harus mampu mandiri dan menjalankan tanggung jawab sosial untuk melayani kebutuhan publik secara profesional dan berkelanjutan.
Selain fokus pada kebutuhan lokal, Andi Harun juga membuka peluang kerja sama regional dengan daerah sekitar seperti Balikpapan dan Bontang yang dinilai memiliki keterbatasan sumber air bersih.
“Mereka tidak punya pilihan lain. Satu-satunya pasokan air bersih ya dari Mahakam. Tinggal kita petakan saja kemauannya untuk kerja sama. Kalau disepakati, kita bisa investasi besar di sana,” ujarnya.
Andi Harun, juga berharap dukungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur agar pembangunan infrastruktur air bersih ini bisa mendapatkan sokongan mulai tahun depan.
“Kalau tahun depan provinsi bisa bantu, akan mempercepat pencapaian target 100 persen air bersih di Samarinda,” tutupnya.