Reporter : Ida
Samarinda, Natmed.id – Dinas Energi dan Sumber Daya Alam (ESDM) adakan monitoring pengelolaan pertambangan bersama Kejaksaan Tinggi (Kejati) Kaltim, di Hotel Harris, Jumat (20/12/2019).
Acara ini merupakan bentuk kolaborasi antara dua instansi pemerintah dalam kegiatan pertambangan. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Bidang Mineral dan Batu Bara, Baihaqi Hazami.
“Kami terus melakukan evaluasi, bahkan kami menjadi support data ke Kejati. Kami tetap berkolaborasi meski tidak dalam SK yang sama. Tapi dari segi Tupoksi memang sudah berlangsung,” ungkapnya.
Meski begitu, berlangsungnya acara tanpa dihadiri oleh Kepala Dinas ESDM, Wahyu Widhi Heranata. Menanggapi hal ini, Chaerul Amir menyebutkan bahwa ia memaklumi abstainnya Wahyu. Baginya, ketidakhadiran tidak menjadi ukuran nilai pertemuan dan diskusi hari itu.
“Yang tidak hadir kami maklumi karena ini akhir tahun dan ada banyak kegiatan yang harus diselesaikan. Tidak mengurangi rasa hormat kami dan nilai misi kita dalam rangka mengamankan usaha pertambangan dan pengelolaan hutan,” pungkasnya.
Ia, menambahkan bahwa dirinya kurang lebih sebulan mempelajari masalah tambang, dengan apa yang kami lihat sudah jelas nantinya Kejati Kaltim, akan bentuk tim khusus yang menangani masalah pengelolaan tambang.
“Jadi ini sangat penting untuk diselamatkan karena masalah persoalan tambang yang sampai saat ini belum terselesaikan bisa diselesaikan dengan baik,”ucapnya.
Disindir, terkait adanya perusahaan tambang yang menggunakan jalan umum bahkan ada sebagian jalan negara digunakan tambang, Chaerul Amir, menyebutkan bahwa dirinya baru dengar hari ini dari teman-teman media.
“Kalau itu benar adanya maka nanti akan kami kelapangan untuk memastikan jalan tersebut, apakah menggunakan jalan negara atau tidak,”bebernya