
Samarinda, Natmed.id – Anggota Komisi III DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) Syarifatul Sya’diah menyoroti kesiapan fasilitas kesehatan di Kabupaten Berau.
Sorotan itu seiring dengan program pelayanan publik, seperti Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) yang mulai dijalankan.
Untuk itu, RSUD Dr. Abdul Rivai di Berau yang kini tengah dikembangkan membutuhkan dukungan fasilitas kesehatan maupun sumber daya manusia (SDM). Dengan kapasitas yang cukup, maka pelayanan dapat dijalankan secara optimal.
“Kalau di Berau, saat ini RSUD Abdul Rivai sedang dikembangkan,” tutur Syarifatul, kepada Natmed.id, Sabtu, 5 April 2025.
Polititikus Partai Golkar itu melanjutkan, pengembangan yang direncanakan adalah penambahan ruang rawat inap di Dr. RSUD Abdul Rivai.
Hal itu dinilai sebagai langkah penting karena selama ini masih banyak kekurangan ruangan, terutama ketika terjadi lonjakan pasien akibat wabah penyakit.
“Kalau lagi musim penyakit seperti diare, malaria, atau demam berdarah, sering kali ruangan penuh dan tidak mampu menampung pasien. Penambahan fasilitas ini sangat dibutuhkan,” tuturnya.
Selain pengembangan RSUD Dr. Abdul Rivai, Syarifatul juga mengungkapkan adanya pembangunan rumah sakit baru milik pemerintah daerah dengan skema multi-years.
Meski menyambut baik proyek ini, ia mengingatkan bahwa pembangunan fisik saja tidak cukup. Persiapan sumber daya manusia (SDM) seperti tenaga medis dan dokter harus dipikirkan sejak awal.
“Jangan sampai rumah sakit selesai dibangun, tapi kita masih bingung mencari tenaga medis. Dokter dan peralatannya juga harus disiapkan lebih dulu,” tegasnya.
Ia juga mendorong agar pengadaan anggaran untuk melengkapi fasilitas dan SDM rumah sakit tidak hanya bergantung pada APBD kabupaten. Tetapi, juga bisa diperjuangkan melalui bantuan dari pemerintah provinsi maupun pusat.
“Yang paling penting itu komitmen bersama untuk membenahi layanan kesehatan di Berau, karena saat ini kita memang masih kekurangan sarana dan prasarana,” pungkas Syarifatul.
Program PKG sendiri memberikan layanan pemeriksaan kesehatan tanpa biaya kepada seluruh warga negara Indonesia yang berulang tahun.
Jenis pemeriksaan yang tersedia mencakup pengukuran tekanan darah, penilaian risiko penyakit jantung dan stroke, tes mata, hingga evaluasi kesehatan mental.