Samarinda, Natmed.id — Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi siswa TK hingga SMA di Kota Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) akan mulai dilaksanakan pada 2025. Program ini bertujuan meningkatkan gizi siswa sekaligus memberdayakan ekonomi lokal.
Komandan Korem (Danrem) 091/ASN Brigjen TNI Anggara Sitompul, mengungkapkan bahwa dapur sehat telah disiapkan untuk mendukung program ini. Dapur ini akan mengolah bahan makanan dengan standar gizi yang telah ditetapkan oleh Badan Gizi Nasional.
“Standar makanan ini dikonsep oleh Badan Gizi Nasional. Kalori untuk makan siang, misalnya, 380 kalori untuk TK, dan 450 kalori untuk SD dan SMP. Semua sudah sesuai standar dan akan diawasi konsultan gizi,” ungkapnya, Selasa (10/12/2024).
Setiap dapur sehat dirancang mampu melayani kebutuhan makan 2.000 hingga 3.000 siswa setiap harinya. Kota Samarinda sendiri membutuhkan sembilan dapur sehat untuk melayani siswa dari berbagai jenjang pendidikan.
Lokasi dapur tersebut akan dikoordinasikan lebih lanjut bersama Pemerintah Kota Samarinda dan pihak terkait yang lain.
“Nah, pagi ini kami melaksanakan simulasi sebelum program ini benar-benar berjalan. Kami perlu tahu bagaimana penyiapan dan distribusinya. Secara teknis, seperti waktu distribusi untuk TK dan SD yang mungkin berbeda, ini akan dibicarakan lebih lanjut,” jelasnya.
Terkait biaya, Anggara menjelaskan bahwa harga per porsi makanan sehat ini masih dalam tahap pembahasan. Meskipun ada kabar di media mengenai harga Rp10.000 per porsi, angka tersebut belum final.
“Harga ini nanti akan ditentukan oleh Badan Gizi Nasional. Kemarin memang disebut Rp10.000, tapi tentu berbeda-beda, tergantung daerah. Kami masih menunggu keputusan pusat,” katanya.
Program ini tidak hanya fokus pada peningkatan gizi siswa, tetapi juga bertujuan menggerakkan ekonomi lokal. Bahan-bahan pangan akan dipasok dari petani lokal, sementara tenaga kerja untuk dapur sehat akan melibatkan ibu-ibu di sekitar lokasi dapur.
“Kenapa dibuat dapur sehat ini? Tentunya untuk menggerakkan ekonomi di wilayah ini. Tukang masaknya nanti mungkin ibu-ibu di sekitar dapur, dan bahan-bahannya juga dari petani lokal. Dengan begitu, ada perputaran ekonomi yang melibatkan masyarakat sekitar,” ujarnya.
Program makan bergizi ini diharapkan tidak hanya menjadi solusi atas kebutuhan gizi siswa. Tetapi, juga mendorong pemberdayaan UMKM dan sektor pertanian lokal.
Pemerintah Kota Samarinda dan berbagai pihak terkait tengah bersinergi memastikan program ini berjalan lancar dan menjadi model bagi daerah lain di Indonesia.
Beta feature