Artikel ini telah dilihat : 583 kali.
DPRD Bontang

Penyebaran Nyamuk Wolbachia Ditunda, DPRD Bontang Segera Panggil Dinkes

Penyebaran Nyamuk Wolbachia Ditunda, DPRD Bontang Segera Panggil Dinkes

Bontang, Natmed.id – Ketua DPRD Kota Bontang, Kalimantan Timur (Kaltim) Andi Faizal Sofyan Hasdam berencana memanggil pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) terkait program Nyamuk Wolbachia.

Kegiatan itu untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai metode pelaksanaan program Nyamuk Wolbachia. Selain itu, mendeteksi potensi dampak yang bakal ditimbulkan.

Rencana pemanggilan itu setelah program Nyamuk Wolbachia di Bali ditunda. Padahal, sebelumnya pelaksanannya telah dijadwalkan bersama Bontang sebagai pilot project.

Maka, Andi Faizal menyatakan perlu sosialisasi yang baik agar masyarakat dapat memahami program tersebut. Meski sebenarnya, Nyamuk Wolbachia dinilai efektif dalam menekan angka demam berdarah dengue (DBD).

Hal ini berdasarkan hasil dari penyebaran nyamuk yang telah dimasuki bakteri Wolbachia di Yogyakarta. Adapun bakteri Wolbachia akan melemahkan virus dengue yang bersemayam dalam tubuh nyamuk dan menurunkan infektivitasnya. Dengan cara ini, kasus demam berdarah akan menurun.

“Program ini sudah terbukti bagus sebetulnya, karena sudah diterapkan di beberapa kota. Namun masyarakat kan pasti khawatir jika tidak paham dan itu akan memicu kegaduhan,” kata Andi Faizal beberapa waktu lalu.

Baca Juga :  DPRD Bontang Sarankan Disdukcapil Libatkan Petugas Pemakaman untuk Selaraskan Data Pilkada

Politikus Partai Golkar itu menilai bahwa penundaan di Bali disebabkan kurangnya sosialisasi. Maka, ia menekankan pentingnya Dinkes untuk gencar melakukan sosialisasi di Bontang Barat dan Selatan guna memastikan program Wolbachia diterima secara utuh oleh masyarakat.

Kepala Dinkes Bontang Toetoek Pribadi Ekowati menyatakan bahwa jadwal penyebaran Wolbachia telah dimajukan. Namun, hingga kini belum dipastikan karena masih dalam tahap persiapan.

Program ini diakui oleh World Health Organization (WHO) sebagai efektif dan aman. Juga telah diuji coba di 13 negara dan saat ini tengah diterapkan di lima kota termasuk Bontang.

“Efektivitas penurunannya juga telah dilakukan di 13 negara lain,” ungkap Toetoek.

Dengan demikian, penyebaran Nyamuk Wolbachia di Bontang dianggap sebagai implementasi, bukan lagi uji coba. Selain itu, juga tidak melibatkan rekayasa genetik dalam teknologinya.

“Uji coba sudah dilakukan. Saat ini penerapannya dilakukan di lima kota yakni Jakarta Barat, Bandung, Kupang, Semarang, dan Bontang,” tandas Toetoek.

Related posts

Nursalam Kritik Penerapan Perwali Covid-19, Di Jalan Dirazia di Cafe Adem Ayem

natmed

Bahas Raperda Kepariwisataan, Rustam Harapkan Sektor Pariwisata Tingkatkan PAD Bontang

natmed

Nursalam Sesalkan Kasatpol PP Bontang Kerap Absen Saat Rapat Paripurna

Aditya Lesmana