Reporter: Emmi – Editor: Redaksi
Bontang, Natmed.id – Usai diresmikan pada Kamis, (27/8/2020) kini Dinas Ketahanan Pangan Perikanan dan Pertanian (DKP3) Bontang akan membangun Rumah Pekarangan Pangan Lestari (P2L) Pekarangan Kampung Tangguh Nusantara (KTN) Nyerakat Kiri.
Diketahui bahwa program KTN merupakan program pemerintah pusat yang bersinergi dengan pihak Kepolisian, TNI, Dinas Kesehatan, dan DKP3 Bontang.
Hal tersebut diungkapkan Debora Kristiani, Kepala Bidang Ketahanan Pangan, DKP3 Bontang yang ditemui di ruang kerjanya, Senin (9/11/2020). Ia menyatakan bahwa saat ini pihaknya tengah melakukan pengadaan fasilitas untuk pemanfaatan pekarangan rumah di kawasan KTN Nyerakat Kiri.
“Ada bantuan dari pemerintah kota untuk menindaklanjuti program KTN di Nyerakat Kiri,” katanya.
Kata dia bahwa KTN Nyerakat Kiri akan membangun Rumah Pekarangan Pangan Lestari (P2L) di pekarangan rumah warga.
“Jadi nanti kita bikin RPL di KTN Nyerakat Kiri. Bantuan untuk pekarangan P2L berupa media tanah, polybag, rak untuk di wadah tanaman, pupuk organik. Kemudian bantuan lain berupa bibit buah sawo, mangga, kelengkeng,” paparnya.
Pemberian bantuan untuk pemanfaatan pekarangan P2L itu nantinya diperuntukkan bagi 65 kepala rumah tangga di KTN Nyerakat Kiri, Bontang Lestari. Bantuan tersebut sesuai dengan permintaan warga.
“Karena polybag mahal, terus ada permintaan dari masyarakat dan memang ada bantuan diberikan pemerintah daerah, rencananya di pekarangan masyarakat akan menanam sayuran organik,” terangnya.
Ditanya terkait kendala yang dihadapi selama peresmian KTN Nyerakat Kiri, Debora mengungkapkan bahwa perlu dilakukan sosialisasi kepada warga.
“Karena baru kan, pemanfaatan pekarangan belum terlaksanakan berbeda dengan di kota, sehingga diperlukan pembinaan, lebih ke teknis dan dananya kita tidak tahu juga,” ungkapnya.
Namun ia berharap dengan bantuan tersebut dapat memacu mereka untuk meningkatkan tanaman di pekarangan mereka sendiri sehingga dapat mengonsumsi sayuran dan buah secara organik.
“Bisa juga dijual, memang lebih mahal, tapi kan itu sehat. Nantinya hasilnya akan kelola kembali oleh masyarakat,” pungkasnya.