Samarinda, Natmed.id – Keluarga dua korban meninggal dunia akibat tenggelamnya Kapal Motor Penyebrangan (KMP) Mushlisa di Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim) menerima santunan dari PT Jasa Raharja, Kamis, 8 Mei 2025.
Santunan itu diserahkan oleh Gubernur Rudy Mas’ud kepada keluarga atau ahli waris dua korban di Kantor Jasa Raharja Kaltim. Salah satu korban meninggal dunia akibat musibah yang terjadi pada Senin, 5 Mei 2025 adalah Khayu Mutiara Purwati. Perempuan berusia 22 tahun ini bertugas sebagai Mualim I di KMP Muchlisa. Kemudian, korban lain yang juga meninggal adalah Ilham Suharto, Kelasi kapal tersebut.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Rudy menyampaikan duka cita mendalam kepada para keluarga korban. Ia juga menegaskan bahwa pihak-pihak terkait harus melakukan evaluasi besar-besaran terhadap sistem keselamatan transportasi laut di Kaltim. Pihak tersebut di antaranya, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP), operator kapal, dan Biro Klasifikasi Indonesia (BKI).
“Musibah ini mengingatkan kita semua akan pentingnya menjaga keselamatan dalam menggunakan transportasi, baik darat, laut, maupun udara,” kata Rudy di hadapan para keluarga korban dan pejabat yang hadir.
Gubernur juga menyampaikan apresiasi kepada PT Jasa Raharja atas respons cepat dalam penyerahan santunan. Masing-masing ahli waris menerima santunan Rp50 juta ditambah Rp75 juta sebagai extra cover untuk korban yang merupakan kru kapal melalui Jasa Raharja Putra.
“Kami atas nama pemerintah dan masyarakat Kaltim memberikan apresiasi luar biasa atas langkah cepat dan tanggap dari PT Jasa Raharja. Negara harus hadir di tengah masyarakat yang berduka,” ucapnya.
Kepala PT Jasa Raharja Wilayah Kaltim, Wanda P. Asmoro, menyampaikan bahwa proses penyaluran santunan dilakukan dalam waktu maksimal 2×24 jam sesuai standar layanan lembaganya. Ia berharap santunan tersebut sedikit meringankan beban keluarga korban.
“Kami berikan santunan kepada dua korban meninggal dunia kecelakaan KMP Muchlisa, masing-masing senilai Rp50 juta dan karena kru kapal maka ada tambahan santunan (extra cover) dari Jasa Raharja Putra senilai Rp75 juta,” jelas Wanda.
Kecelakaan yang dialami KMP Muchlisa awal pekan ini mengguncang publik Kaltim. Kapal feri tersebut tenggelam di perairan Teluk Balikpapan saat mengangkut 44 orang penumpang dan kru. Sebagian besar berhasil dievakuasi, namun dua orang dinyatakan meninggal dunia.
Proses pencarian korban yang sempat hilang memakan waktu hingga tiga hari. Jenazah Khayu ditemukan oleh tim SAR gabungan dengan bantuan sonar dan drone thermal. Tim sempat mengalami kesulitan karena visibilitas di bawah permukaan laut yang sangat terbatas. Khayu menjadi simbol dedikasi di tengah tragedi, mengingat ia adalah satu-satunya kru perempuan di kapal tersebut.
Sementara itu, Penyerahan santunan turut dihadiri Plt Kepala Dinas Perhubungan Kaltim Irhamsyah, Kepala Basarnas Balikpapan Dody Setiawan, Kepala KSOP Kelas I Balikpapan Capt Heru Susanto, dan Kepala BPTD Kelas II Kaltim Renhard Ronald.
Menutup pernyataannya, Gubernur Rudy menegaskan pentingnya peningkatan standar keselamatan pelayaran di seluruh wilayah Kaltim. Ia meminta agar kejadian seperti tenggelamnya KMP Muchlisa tidak terulang lagi.
“Kita perlu membangun sistem transportasi yang aman dan berstandar tinggi. Ini bukan hanya soal kapal, tapi soal nyawa manusia,” tegasnya.