
Kukar, Natmed.id – Kemiskinan masih menjadi tantangan utama di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur.
Untuk memastikan masyarakat yang membutuhkan mendapat bantuan sosial yang tepat, Dinas Sosial (Dinsos) Kukar mengacu pada Peraturan Menteri Sosial (Permensos) Nomor 262/HUK/2022 tentang Kriteria Fakir Miskin.
Plt. Kepala Dinsos Kukar Yuliandris menegaskan bahwa standar kemiskinan ditentukan berdasarkan survei statistik oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dan Kementerian Sosial (Kemensos), bukan oleh pemerintah daerah.
“Pemkab Kukar sudah cukup maksimal dalam penanggulangan kemiskinan, baik melalui jaminan sosial maupun pemberdayaan,” ujarnya dalam wawancara melalui sambungan telepon, Rabu, 26 Februari 2025.
Menurut Yuliandris, Dinsos Kukar lebih berfokus pada perlindungan sosial. Sementara, program pemberdayaan masyarakat dilakukan oleh organisasi perangkat daerah (OPD) lain seperti Dinas Pertanian, Perikanan, dan Perdagangan.
“Perlindungan sosial yang kami berikan bertujuan memenuhi kebutuhan dasar masyarakat miskin. Bantuan mencakup sembako bulanan serta bantuan uang tunai, baik dari Kemensos maupun APBD,” jelasnya.
Kelompok yang menjadi prioritas utama penerima bantuan adalah penyandang masalah kesejahteraan sosial, seperti lanjut usia terlantar, penyandang disabilitas, dan anak terlantar.
Berdasarkan data BPS, jumlah penduduk miskin di Kukar pada 2024 tercatat sebanyak 59.000 jiwa. Jumlah itu mengalami penurunan 1.857 jiwa dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 60.857 jiwa.
Tingkat kemiskinan juga mengalami perbaikan, dari 7,61 persen pada 2023 menjadi 7,28 persen pada 2024.
“Kami terus berupaya memastikan bantuan sosial diberikan kepada mereka yang benar-benar membutuhkan, sehingga dapat meringankan beban hidup masyarakat miskin di Kukar,” pungkas Yuliandris.
Sesuai Permensos Nomor 262/HUK/2022, fakir miskin dideteksi melalui beberapa indikator. Hal ini seperti ketidakmampuan bekerja, kesulitan memenuhi kebutuhan makanan, hingga kondisi tempat tinggal yang tidak layak.
Dengan acuan tersebut, Dinsos Kukar memastikan bahwa bantuan sosial diberikan secara tepat sasaran untuk membantu masyarakat miskin di daerah tersebut. (Adv)