
Kukar, Natmed.id – Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Edi Damansyah menegaskan komitmennya untuk menjalankan program investasi yang tidak hanya menjanjikan manfaat ekonomi. Namun, juga memprioritaskan kelestarian lingkungan serta pemberdayaan masyarakat lokal melalui investasi konservasi.
Dalam pernyataannya kepada awak media pada Selasa, 6 Mei 2025, Edi menyampaikan bahwa kolaborasi strategis yang tengah dibangun di wilayah utara Kukar memiliki prinsip keberlanjutan yang kuat.
“Kalau lingkungannya selama ini kurang bagus, maka lewat program ini justru akan diperbaiki,” jelas Edi sembari menekankan bahwa program tersebut dirancang untuk memperbaiki ekosistem yang selama ini rusak atau terabaikan.
Ia memastikan bahwa aktivitas tradisional masyarakat, termasuk menangkap ikan tidak akan terganggu oleh keberadaan proyek ini. Sebaliknya, masyarakat justru akan mendapat manfaat langsung dari upaya rehabilitasi lingkungan yang dilakukan.
Salah satu aspek penting dari program ini adalah dilibatkannya masyarakat lokal secara langsung dalam pelaksanaan kegiatan di lapangan. Masyarakat akan dilibatkan sebagai tenaga kerja dalam program patroli hutan dan kegiatan penghijauan. Hal ini merupakan sebuah pendekatan yang membuka peluang terciptanya lapangan kerja baru yang tidak merusak alam.
Dengan luas kawasan konservasi yang mencapai puluhan ribu hektare, Edi Damansyah melihat investasi ini sebagai kesempatan emas untuk membangun model pembangunan berkelanjutan yang berpihak kepada masyarakat dan alam.
“Jangan sampai program ini tidak sesuai dengan apa yang dijelaskan oleh pimpinan perusahaan, karena ini menyangkut hajat banyak orang,” ucapnya
sembari mengingatkan pentingnya konsistensi antara janji dan implementasi program di lapangan.
Lebih lanjut, Bupati Edi membandingkannya dengan model investasi lama yang sering kali merugikan masyarakat, seperti sawit dan batu bara.
“Ini berbeda dengan investasi sawit atau batu bara. Di sini tidak ada proses pelepasan hak masyarakat. Justru kita memperbaiki kawasan yang selama ini kurang termanfaatkan,” tegasnya.
Edi juga meminta seluruh jajaran pemerintahan, mulai dari perangkat daerah, camat, kepala desa, hingga badan permusyawaratan desa (BPD), untuk turut serta mengawal jalannya investasi karbon ini dengan penuh tanggung jawab.
Ia menekankan bahwa pengawasan yang solid sangat diperlukan guna memastikan implementasi di lapangan berjalan sesuai rencana serta tidak menyimpang dari nilai-nilai yang telah disepakati.
Menurut Bupati Kukar, langkah ini merepresentasikan pergeseran besar dalam arah kebijakan pembangunan Kukar, yakni dari pendekatan yang bersifat eksploitatif menuju model konservasi yang berbasis partisipasi masyarakat dan berlandaskan pada prinsip keadilan sosial
“Saya mohon dukungan dari semua pihak agar rencana investasi perdagangan karbon di wilayah utara Kutai Kartanegara dapat terlaksana dengan baik dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” pungkas Edi.
Ia menyampaikan harapan besarnya agar program ini dapat menjadi tonggak penting dalam sejarah pembangunan berwawasan lingkungan di Kukar. (Adv)