Kukar, Natmed.id – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) selama beberapa hari terakhir memicu banjir besar di lima desa.
Camat Loa Kulu H. Adriansyah menyebut banjir kali ini dipicu oleh kombinasi curah hujan ekstrem dan air pasang Sungai Mahakam yang menumbuk daratan secara bersamaan.
“Banjir ini akibat derasnya air hujan dan tumbukan air pasang dari Sungai Mahakam,” ujar Adrianyah pada Sabtu, 12 April 2024.
Desa-desa yang terdampak banjir di antaranya Desa Rempanga, Kuntap, Sentuk, Beroak, Sungai Payang, serta Dusun Lebaho Lais.
Berdasarkan data sementara, dua lokasi mengalami dampak paling parah, yakni Dusun Lebaho Lais dan Desa Sungai Payang.
Di Dusun Lebaho Lais, sebanyak 267 kepala keluarga (KK) dari enam rukun tetangga (RT) terdampak genangan air cukup dalam.
Sementara itu, Desa Sungai Payang mencatat 202 KK terdampak banjir yang tersebar di 11 RT, yaitu RT 2, 3, 4, 11, 12, 13, 15, 16, 17, 18, dan 19.
Kondisi ini membuat warga sangat membutuhkan bantuan darurat, baik untuk kebutuhan pokok maupun layanan kesehatan.
Beberapa kebutuhan yang paling mendesak antara lain obat-obatan seperti paracetamol, obat flu dan batuk, salep untuk kulit gatal. Selain itu, serta perlengkapan bayi seperti popok sekali pakai ukuran XL dan XXL, minyak telon, dan minyak kayu putih.
“Warga sangat membutuhkan berbagai obat-obatan dan sembako,” jelas Camat Adrianyah saat meninjau lokasi terdampak.
Sebagai respons terhadap situasi tersebut, sejumlah bantuan terdistribusi ke wilayah terdampak.
Pemerintah Kabupaten Kukar dan dua perusahaan swasta yang beroperasi di wilayah tersebut mengirimkan logistik bantuan darurat.
Perusahaan swasta itu adalah PT Multi Harapan Utama (MHU) dan PT Mandiri Karya Investindo (MKI) yang menyalurkan bantuan sosial sebagai bagian dari program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).
Bantuan tersebut berupa kebutuhan dasar yang langsung disalurkan ke posko-posko penanganan banjir. “Alhamdulillah, berbagai bantuan telah diterima,” ucap Adrianyah bersyukur.
Camat Adriansyah menambahkan, pihaknya bersama relawan, dan perwakilan perusahaan terus berkoordinasi untuk memastikan bantuan tersalurkan secara merata.
Distribusi logistik dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi medan yang tergenang air agar semua warga terdampak mendapat perhatian yang sama.
Hingga Sabtu sore, genangan air di sejumlah wilayah belum sepenuhnya surut. Kondisi ini memaksa sebagian warga tetap bertahan di rumah dengan alat seadanya, sementara lainnya memilih mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Pemerintah Kabupaten Kukar mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi banjir susulan, mengingat curah hujan masih tinggi dan kondisi air Sungai Mahakam belum stabil. (Adv)
