Artikel ini telah dilihat : 547 kali.
RSUD BONTANG

Tiga Risiko Penularan Covid-19 di Sekolah, PJJ Pilihan Terbaik

Reporter: Apriliani – Editor: Redaksi

Bontang, Natmed.id – Ada tiga risiko penularan dalam proses belajar mengajar saat masa pandemi Covid-19 yang sedang melanda Indonesia saat ini, termasuk Kota Bontang.

Hal tersebut dikatakan dokter spesialis anak RSUD Taman Husada, Arlita Eka Putri Vivin Puspitasari saat melakukan webinar beberapa waktu lalu.

“Ada tiga risiko penularan dalam proses belajar mengajar yaitu risiko rendah, sedang dan tinggi,” ungkapnya.

Risiko rendah yaitu guru dan murid berinteraksi secara virtual. Sedangkan resiko sedang yaitu diadakannya pembelajaran tatap muka namun kelas tidak penuh. Hanya ada satu guru yang mengajar di kelas dalam sehari dan tidak berganti guru.

“Murid di kelas menjaga jarak minimal 1,8 meter, murid tidak bertemu dengan murid kelas lain,” jelasnya.

Kemudian, risiko ketiga adalah risiko tinggi yaitu diadakannya pembelajaran tatap muka dengan kondisi kelas penuh, bahkan tidak menjaga jarak. Lalu, guru bergantian masuk kelas dan murid bebas bertemu dengan murid kelas lain. Oleh sebab itu kata dr Putri, untuk menghadapi pandemi ini dibutuhkan pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Baca Juga :  Toetoek Pribadi: Bedanya Masker Kain dan Masker Bedah

“PJJ ini merupakan pilihan paling baik untuk mencegah penularan Covid-19 antarsiswa dan guru,” tegas Putri.

Menurutnya, itulah salah satu alasan pemerintah melakukan PJJ, selama pandemi Covid-19 di Kota Bontang.

“PJJ adalah pilihan paling tepat yang dilakukan pemerintah sebelum kita bisa menekan angka infeksi dari virus tersebut,” pungkasnya.

Related posts

RSUD Taman Husada Bontang Gelar WBK-WBBM

natmed

Toetoek Pribadi: Bedanya Masker Kain dan Masker Bedah

natmed

RSUD Bontang Rekrut Pegawai Non PNS, Dua Dokter Umum dan Tiga Perawat

natmed

Leave a Comment