Reporter: Dina – Editor: Redaksi
Insitekaltim, Samarinda – Maret ini, beberapa sekolah tingkat sekolah menengah atas (SMA), mengalami pergantian kepala sekolah. Salah satunya kepala SMAN 3 Samarinda, Abdul Rozak Fahrudin, kini melanjutkan tugas di SMA 17 Samarinda.
Rozak kepada MSI Grup, via telepon, Rabu (8/4/2020), mengatakan bekerja di tempat baru, tentu perlu penyesuaian. “Saat ini kami berkoordinasi rancangan kegiatan melalui grup Whats App. Karena anjuran bekerja dari rumah,” kata mantan Kepsek SMA Negeri 3 Samarinda ini.
Kata dia, koordinasi ini penting antara guru, staf tata usaha dan komite sekolah. “Salah satu yang kami diskusikan terkait kelulusan sekolah dan merancang kenaikan kelas,” ungkapnya.
Ia membeberkan terkait kelulusan itu. Seperti formula dan langkah yang tepat bisa digunakan pada saat ini. Melihat kondisi penyebaran virus corona tentu mengubah beberapa konsep yang telah dicanangkan. Misalnya saja, dalam hal ujian kenaikan kelas. Ada beberapa point harus disesuaikan dengan surat edaran Mendikbud RI nomor 4 tahun 2020. Di antaranya boleh menggunakan portofolio dan prestasi siswa. Penugasan, daring , atau assessment/penilaian jarak jauh.
“Ini sedang kami diskusikan dengan guru di sekolah, untuk memberikan acuan kenaikan kelas nanti,” ungkapnya.
Lanjutnya, saat ini memang SMA 17 Samarinda masih bergabung dengan SD 009. Maka kami membuat rancangan analisis untuk ke depannya. Terkait apa kelebihan dan kekurangan SMA 17 Samarinda. Sekolah bisa maju jika ada Analisis SWOT, yakni Strengths (kekuatan), Weaknesses (kelemahan), Opportunities (peluang), dan Threats (ancaman).
“Semua kelebihan dan kekurangan akan kami potret, serta kami sampaikan ke pemerintah, khususnya dinas pendidikan provinsi,” ungkapnya.
Ia berharap, pemerintah khususnya dinas pendidikan provinsi bisa melihat kembali, sekolah mana yang perlu mendapat perhatian khusus.