National Media Nusantara
Pemkot Samarinda

Simulasi Terlebih Dahulu Sebelum Dibuka, PKL Tepian Mahakam Harus Patuh Pada Pemerintah

Samarinda,Natmed.id– Ikatan Pedagang Tepian Mahakam (IPTM) sempat membuat permohonan pada Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda untuk bisa berjualan kembali. Karena hampir satu bulan lebih Tepian Mahakam ditutup akibat pelanggaran protokol kesehatan (prokes).

Tetapi Wali Kota Samarinda Andi Harun akan melakukan simulasi dalam waktu dekat sebelum kawasan Tepian Mahakam dibuka kembali.

“Kita melakukan pembukaan sementara dengan zona atau ruang terbatas dan tertentu untuk PKL,” kata Andi Harun saat ditemui awak media seusai rapat di Balai Kota, Selasa (22/6/2021).

Dalam rencana tersebut terdapat dua opsi, pertama menerima permintaan atau menolak permohonan Ikatan Pedagang Tepian Mahakam (IPTM) ini. Sehingga opsi kedua melakukan pembukaan sementara dengan zona atau ruang terbatas untuk PKL.

“Sebab pihak Pemkot masih melakukan proses pengembalian fungsi tepian ke ruang terbuka hijau (RTH) secara total,” tuturnya.

Dikatakan Andi, zona tertentu akan disimulasi dalam minggu ini, sebelum secara resmi dibuka kembali. Andi menyimpulkan kalau semua kawasan RTH itu tertutup dan terlarang untuk berdagang.

“Ada beberapa usulan yang berkembang untuk pemindahan para PKL, antara lain yaitu Marimar atau sekitar kawasan Lampion Garden, namun pihaknya masih mempertimbangkan alternatif yang lebih baik,” kata Andi Harun.

Ada Kemungkinan pemkot akan pertimbangkan kerja sama dengan Pelindo. Karena setelah dikoordinasikan Andi Harun mendapatkan sinyal positif dari Pelindo untuk kerja sama.

“Pelindo terbuka untuk kerja sama, cuma isi bentuk dan model kerja samanya belum kita bicarakan,” terangnya.

Bukan cuma pembahasan soal PKL, Andi Harun membeberkan kalau sebenarnya parkir di area Tepian Mahakam tidak diperbolehkan.

“Kan Polresta Samarinda juga telah menetapkan kawasan tepian sebagai zero tolerance, sehingga parkir dalam bentuk apapun dilarang. Sekarang kita sedang memikirkan alternatif di malam hari di sekitar Jalan Merbabu atau Semeru yang akan disimulasi pada minggu-minggu ini,” bebernya.

Sementara itu, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Samarinda Muhammad Darham menuturkan jika simulasi ini akan diikuti 30 pedagang.

“Dari 130 hanya 30 pedagang.. Apabila dalam simulasi itu tidak menunjukkan angka perbaikan, apalagi tidak taat maka akan ditutup permanen. Sementara simulasi ini berjalan, para PKL akan dicarikan tempat alternatif di antaranya lahan Pelindo dan daerah Marimar,” pungkasnya.

Related posts

Pemkot Samarinda Percepat Proses Izin Bangunan Melalui OSS

Irawati

Era Digital, KPU Buka Kesempatan Bagi Anak Muda Jadi Petugas KPPS

Laras

Perumdam Tirta Kencana Tambah Direksi

Nediawati