Reporter: Emmi – Editor: Redaksi
Bontang, Natmed.id – Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan, dan Peternakan (DKP3) Bontang tak dapat merealisasikan penanganan limbah peternakan babi di Kecamatan Bontang Barat. Wabah Covid-19 menjadi alasan utama. Padahal limbah tersebut dikeluhkan masyarakat. Bau tak sedap mengakibatkan gangguan dan membuat warga tidak nyaman.
Eddy Forest, Kepala Bidang Peternakan DKP3 Kota Bontang mengatakan kegiatan penetral limbah untuk mengantisipasi bau dari kotoran babi belum bisa dilaksanakan. Ia menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Bontang Barat terkait hal tersebut.
“Kami dari bidang peternakan sangat meminta maaf pada masyarakat yang terdampak limbah babi ini, terutama warga Bontang Barat. Pengadaan penetral limbah belum bisa kami laksanakan,” tuturnya Sabtu, (20/6/2020).
Diketahui mengapa limbah babi tidak dapat direalisasikan sebab anggaran dipakai penanggulangan wabah Covid-19. Dirinya sudah berusaha mempertahankan agar kegiatan penetral limbah ini bisa terlaksanakan.
“Menurut saya penetral limbah itu penting di masa pandemi ini agar memberikan rasa nyaman pada masyarakat tetap di rumah saja,” jelasnya.
Namun pihaknya tidak bisa berbuat apa-apa. Ia hanya berharap tahun ini kegiatan penetral tersebut dapat terlaksana.
“Karena Covid-19, seluruh kegiatan yang belum terlaksana ditunda dulu. Selain itu, kebutuhan Covid-19 ini membutuhkan anggaran dan tidak ada pilihan, dengan sangat terpaksa kami tidak bisa merealisasikan kegiatan ini karena dananya dipakai dulu untuk Covid-19,” terangnya.
Ia pun sebenarnya sangat menyayangkan kegiatan tersebut tak terealisasi. “Kita tidak bisa merealisasikan kegiatan ini, mohon maaf dan harap maklum. Semoga bisa direalisasikan pada anggaran perubahan,” pungkasnya.
