
Samarinda, Natmed.id – Anggota Komisi III DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) Muhammad Samsun menyesalkan aktivitas penambangan ilegal di kawasan hutan pendidikan Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda.
Ia menilai, penambangan ilegal merupakan pelanggaran nyata terhadap kawasan konservasi pendidikan. Sebab, keberadaannya memiliki peran penting dalam mencetak generasi masa depan.
“Penambangan itu jelas tidak benar. Kita semua tahu bahwa area tersebut memang diperuntukkan sebagai hutan pendidikan. Ini nyata, terlihat di depan mata kita,” ujar Samsun, di Gedung Utama (B) Kantor DPRD Kaltim, Jalan Teuku Umar, Rabu, 9 April 2025.
Ia menjelaskan bahwa hutan pendidikan Unmul bukan sekadar kawasan hijau, melainkan pusat pembelajaran, penelitian, dan konservasi. Keberadaannya telah melahirkan berbagai akademisi dan tenaga ahli di bidang kehutanan dan ilmu lingkungan.
“Bayangkan, hutan itu sudah melahirkan banyak dokter, insinyur, profesor, dan berbagai riset penting yang manfaatnya luar biasa untuk Kalimantan Timur dan Indonesia,” kata Samsun.
“Jangan dirusak. Kalau itu pun hilang, bagaimana kita bisa mengembangkan pendidikan kehutanan di masa depan,” imbaunya.
Samsun juga meminta para penambang legal maupun ilegal untuk lebih arif dan tidak serakah dalam mengeksploitasi alam. Terlebih lagi di kawasan yang secara tegas diperuntukkan untuk pendidikan.
“Tidak ada toleransi bagi aktivitas yang merusak sumber belajar generasi mendatang,” tegasnya.
Ketua Fraksi PDIP Kaltim ini juga mendorong aparat penegak hukum untuk segera melakukan penertiban aktivitas pertambangan ilegal tersebut.
Legislator dari Daerah Pemilihan Kutai Kartanegara (Dapil Kukar) ini memandang bahwa DPRD memiliki keterbatasan kewenangan. Namun, tetap memiliki kewajiban untuk menyuarakan aspirasi rakyat.
“Yang punya kewenangan eksekutorial itu ada di eksekutif dan yudikatif. Kami hanya bisa menyampaikan aspirasi rakyat, dan harapan kami terhadap kawasan hutan pendidikan Unmul sangat besar. Ini aset kita semua,” jelasnya.
Samsun pun menyambut baik sikap Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud yang berkomitmen menindaklanjuti persoalan ini. Komitmen itu disampaikan Rudy dalam pertemuan yang melibatkan DPRD Kaltim.
Bagi Samsun, pernyataan tersebut menjadi angin segar. Namun, harus dibuktikan dengan langkah konkret.
“Kalau aparat dan pemerintah daerah bersatu, saya yakin kawasan hutan pendidikan ini bisa kita selamatkan. Ini bukan hanya soal lingkungan, tapi soal masa depan ilmu pengetahuan dan anak-anak kita nanti,” tandasnya.