Reporter: Apriliani – Editor: Redaksi
Bontang, Natmed.id – Dokter Spesialis Gizi Klinik RSUD Taman Husada Bontang, Wijayanto membeberkan betapa pentingnya kebutuhan zat gizi bagi tubuh manusia. Apalagi di masa pandemi Covid-19 ini.
“Ada dua jenis zat gizi yaitu makro dan mikro,” ujarnya saat melakukan webinar beberapa waktu lalu.
Zat gizi makro adalah zat gizi yang diperlukan oleh tubuh dalam jumlah lebih besar. Sebaliknya, zat gizi mikro adalah zat gizi yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit di dalam tubuh.
“Makro itu didalamnya ada karbohidrat, protein dan lemak. Mungkin masih ada orang yang tidak bisa membedakan antara karbohidrat dan kalori,” ungkapnya.
Karbohidrat itu merupakan bagian penyumbang terbentuknya kalori. Wijayanto mengatakan bahwa karbohidrat dibagi menjadi dua yaitu kompleks dan sederhana.
Karbohidrat kompleks itu mengandung tiga atau lebih molekul gula seperti nasi, jagung, talas, ubi, singkong, mihun, tepung-tepungan, mie dan lainnya. Sedangkan karbohidrat sederhana itu terdiri dari satu atau dua molekul gula seperti madu, sirup, gula atau pun manisan lainnya.
“Mau gula aren, gula jawa atau pun gula pasir. Mereka semua itu termasuk ke dalam karbohidrat,” paparnya.
Lalu bagaimana dengan protein? Protein ini juga dibagi menjadi dua yaitu hewani dan nabati.
Protein hewani memiliki kandungan asam amino lebih lengkap, yakni sembilan asam amino penting yang diperlukan untuk tubuh. Sedangkan protein nabati umumnya mengandung asam amino esensial lebih terbatas.
“Selain itu, kita juga butuh lemak. Ini adalah zat gizi makro yang harus kita upayakan terpenuhi lebih dulu. Kemudian baru berpikir pada zat gizi mikro. Nah ini yang biasa disebut suplemen, yaitu vitamin dan mineral,” imbuhnya.
Wijayanto menyebutkan suplemen adalah produk yang dimaksudkan untuk melengkapi kebutuhan zat gizi makanan.
“Suplemen ini mengandung satu atau lebih bahan berupa vitamin, mineral, asam amino atau bahan lain yang berasal dari tumbuhan atau bukan tumbuhan. Intinya yang mempunyai nilai gizi dan atau efek fisiologis dalam jumlah terkonsentrasi,” tegas Wijayanto.