National Media Nusantara
DPRD Bontang

Nursalam Kritik Harga Kantong Nonplastik Terlampau Mahal

Bontang, Natmed.id – Anggota Komisi II DPRD Bontang, Nursalam merasa keberatan jika toko swalayan menjual kantongan nonplastik dengan harga Rp 5.000 hingga Rp 6.000.

Hal ini bukan berarti pihaknya mendukung penggunaan kantong plastik. Akan tetapi, menurutnya tarif tersebut dinilai cukup memberatkan sebagian masyarakat kecil.

Maka pihaknya minta agar toko swalayan agar menyediakan kantongan nonplastik secara gratis kepada para pelanggan.

“Hal itu jangan lagi dibebankan terhadap masyarakat, dengan harga segitu masyarakat seharusnya bisa membeli setengah kilo beras,” ucap Nursalam saat rapat kerja di Gedung DPRD Bontang, Jalan Moeh Roem, Bontang Lestari, beberapa waktu lalu.

Dikatakan Salam, jika memang tidak diperbolehkan kembali menggunakan kantong plastik, maka penting bagi dinas terkait melakukan kajian untuk membuat inovasi kantongan nonplastik sekali pakai.

“Atau bisa melakukan sosialisasi ke masyarakat, untuk menyimpan kemudian memakai secara berulang kantongan nonplastik tersebut jika ingin berbelanja,” usulnya.

Sementara itu, Kepala Seksi Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri Diskop-UKMP Doddy Rosdian mengatakan bahwa pihaknya tengah berinovasi terkait kantongan nonplastik tersebut.

“Untuk saat ini kajian kami masih mendapat kantongan nonplastik dengan harga terendah Rp 2.000,” imbuhnya.

Akan tetapi pihaknya masih akan terus berinovasi untuk menyediakan kantongan nonplastik secara gratis pada 214 toko swalayan yang terdaftar.

“Sangat perlu kajian karena memang sangat sulit, harga kantong nonplastik ini harganya lumayan tinggi dan pelaku usaha tidak mau menyediakan secara gratis,” jelasnya.

Sekadar informasi, aturan terkait penggunaan plastik tertuang dalam Peraturan Wali Kota Nomor 30/2018 tentang Pengurangan Penggunaan Produk Plastik Sekali Pakai.

Related posts

Tangani Banjir Rob, DPRD Bontang Dorong Peningkatan Drainase dan Kolaborasi Stakeholder

Alfi

Dorong Pemulihan Ekonomi UMKM, Rustam Minta PKT Kembali Aktifkan Pujasera

natmed

Tiga Kali Undangan Tak Digubris, Rusli: Kami Punya Hak Panggil Paksa

natmed