Samarinda, Natmed.id – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi turun “turun gunung” dalam mengawal kasus dugaan kekerasan seksual dengan korban anak di bawah lima tahun (balita) di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.
Secara langsung Menteri Arifah menemui korban beserta kedua orang tuanya. Tujuannya, untuk memberikan dukungan dan penguatan kepada korban dan keluarganya.
Ia menjelaskan, kunjungannya tersebut juga sebagai upaya perlindungan dan pemulihan terhadap perempuan dan anak korban kekerasan.
“Kami telah mendengarkan cerita dari orang tua korban dan bagaimana proses penyidikan yang saat ini masih dilakukan oleh Kepolisian“ ujarnya dikutip Natmed.id dari keterangan resminya, Selasa, 28 Januari 2025.
Dalam kasus ini, pihak Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Balikpapan telah melakukan pendampingan sejak awal.
Langkah itu akan terus berlanjut hingga korban pulih dan mendapat keadilan. Hal ini termasuk memberikan pendampingan psikologis terhadap ibu korban.
“Kami memberikan perhatian besar terhadap kasus ini, dengan fokus utama tidak hanya pada penyelesaian hukum tetapi juga pada pendampingan psikologis bagi ibu korban. Saat ini, ibu dalam kondisi syok, seakan-akan tidak percaya kejadian ini menimpa putrinya,” jelas Menteri Arifah.
Ia juga mengapresiasi UPTD PPA Kota Balikpapan yang telah memberikan atensi khusus dalam memberikan pendampingan dan dukungan kepada anak korban dan ibunya.
Dalam hal pelaksanaan fungsi penyediaan layanan bagi anak dan perempuan yang membutuhkan perlindungan khusus, UPTD PPA, dinyatakan membutuhkan kolaborasi seluruh pihak.
“Kami juga akan terus mendampingi dan memastikan proses hukum dalam kasus ini berjalan dengan penuh kehati-hatian. Hal ini penting untuk memastikan bahwa langkah-langkah yang diambil oleh pihak penyidik dapat menentukan pelaku secara tepat tanpa risiko salah tangkap atau kesalahan lainnya,“ jelas Arifah.
Ia berharap agar perkara ini dapat diputuskan secepatnya. Selain itu, Kementerian PPPA juga segera mencari solusi terbaik bagi korban dan keluarganya.
“Kolaborasi antara semua elemen, termasuk media, sangat penting agar informasi yang disampaikan kepada publik akurat dan mendukung proses hukum yang adil,” ujar Menteri PPPA.
Arifah juga mengimbau pemerintah daerah untuk memperkuat sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Sementara itu, Kepala UPTD PPA Kota Balikpapan, Esti Santi Pratiwi menegaskan komitmen untuk terus memberikan pendampingan terhadap kasus yang melibatkan anak sebagai korban kekerasan.
Ia mengatakan pihak UPTD PPA telah dan akan terus mengawal kasus tersebut hingga tuntas, memastikan pemulihan bagi anak korban, serta memberikan pendampingan psikologis kepada ibu korban.