Artikel ini telah dilihat : 585 kali.
Diskominfo Kaltim

Menghargai Perbedaan Jadi Indikator Kemajuan Sebuah Daerah

Perbedaan

Samarinda,Natmed.id – Kepala Sub Bidang (Kasubbid) Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan dan Karakter Bangsa Badan Kesbangpol Kalimantan Timur (Kaltim) Eko Susanto mengingatkan pentingnya menghargai sebuah perbedaan.

Menurutnya, menghargai perbedaan merupakan kewajiban seorang warga negara yang baik untuk menjadi bagian dari masyarakat bernegara yang aman dan damai. Aman dan damainya sebuah negara adalah keinginan seluruh masyarakat.

Namun, ia mengungkapkan bahwa menciptakan kedamaian dan keamanan di masyarakat tidaklah mudah dan menjadi tugas bersama. Masyarakat perlu menghormati perbedaan suku, agama, kelompok, bahasa, dan latar belakang yang lain.

Eko mengatakan, kemampuan masyarakat dalam menghargai sebuah perbedaan dapat menjadi indikator majunya sebuah daerah. Hal ini disampaikannya karena menghargai perbedaan akan berdampak langsung pada kondusifnya situasi dalam menjalankan sistem pemerintahan.

“Rakyat Kaltim sudah sejak dulu menghormati tiap perbedaan. Jangan ada yang merasa lebih baik dari orang lain. Menghargai perbedaan agar kita bisa menjadi daerah yang maju,” ujarnya dalam sebuah acara di Jalan Suroboyo Nomor 8, Karang Asam Ulu, Kecamatan Sungai Kunjang, Minggu (17/12/2023).

Baca Juga :  Tingkatkan Pemahaman Warga tentang Kebangsaan, Nidya Gencar Soswasbang

Menjelang pesta demokrasi, Eko mengingatkan masyarakat untuk menjaga perdamaian di tengah banyaknya perbedaan. Terutama dalam memilih calon presiden (capres), calon wakil presiden (cawapres), dan calon anggota legislatif (caleg).

Eko membeberkan bahwa Kaltim adalah provinsi yang mampu beradaptasi dengan baik seusai gejolak perbedaan dalam pemilu. Pada Pemilu 2019, misalnya, warga Benua Etam bisa kembali kepada rutinitas dan tidak berlarut pada perbedaan yang terjadi selama tahapan pemilu berlangsung.

“Tapi setelah ada pemimpin yang dipilih kita tidak pernah ribut-ribut setelahnya, kita bisa kembali normal seperti biasa dan menerima sebuah keputusan. Kaltim menjadi provinsi terdamai se-Indonesia,” ujarnya.

Untuk itu, Eko berharap, warga Kaltim terus mempertahankan prestasi baik ini dalam hal menjaga perdamaian dengan menghormati perbedaan yang ada.

Di sisi lain, Anggota Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Samarinda Imam Sutanto, mengungkapkan bahwa masyarakat harus memupuk tali persaudaraan antartetangga.

Cara paling mudah menjaga kedamaian, yakni mempererat tali persaudaraan bersama tetangga di lingkungan masing-masing. Saling membantu, toleransi, dan menghormati perbedaan.

Baca Juga :  Tingkat Kerawanan Pemilu di Kaltim Cukup Tinggi, Ini Kata Akmal Malik

Terkait sebuah perbedaan, Imam menegaskan untuk menjauhi provokasi dan menghindari permusuhan antarkelompok. Selain itu, berani menolak atas sebuah ajakan untuk membuat onar dalam pemilu.

“Selepas dari pemilu juga kita sudah bertetangga seperti biasa, untuk apa kita bercerai-berai? Yang terpilih hanya para pemimpin, kita masyarakat kan harus kembali ke kehidupan kita,” tambah Imam.

Related posts

Buka Porwarda Kaltim 2023, Sri Wahyuni Berharap Munculkan Atlet Terbaik

Laras

KKPD Digadang Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Keuangan Daerah

salamah

Bangun Ketahanan Pangan di Kukar,Akmal Malik Dorong Pertanian Modern

Laras