Bontang, Natmed.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang menerima bantuan keuangan (bankeu) sebesar Rp132 miliar dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim).
Uang sebanyak itu untuk mendukung pembangunan infrastruktur dan penanganan stunting dalam anggaran perubahan tahun ini.
Anggota Komisi A DPRD Bontang Muhammad Yusuf menyampaikan bahwa pelaksanaan program infrastruktur dan stunting perlu didukung dengan perencanaan yang matang. Juga, pemetaan kebutuhan yang rinci agar dampak penggunaan dana bisa optimal.
Ia menekankan bahwa pemetaan dan pelaksanaan program harus dilakukan bertahap dan tidak dilakukan secara serempak untuk memastikan anggaran tepat sasaran.
“Pemetaan yang jelas itu sangat penting dan harus dilakukan bertahap, step by step. Gak bisa kita langsung serempak, karena ini melibatkan banyak pihak,” ujarnya.
Lebih lanjut, Yusuf juga menekankan bahwa penanganan stunting tidak bisa hanya difokuskan pada anak yang sudah lahir. Menurutnya, perhatian terhadap kesehatan ibu sebelum melahirkan menjadi kunci untuk menekan angka stunting secara efektif.
“Kalau stunting mau ditangani dengan baik harus dimulai dari sebelum anak lahir, dari ibunya dulu. Gak bisa kita salahkan anak-anak yang lahir dalam kondisi stunting, apalagi ini sudah turun temurun,” terangnya.
Untuk memastikan kelanjutan program, Yusuf menyebutkan bahwa Komisi A siap mendukung Pemkot Bontang dalam penyusunan anggaran 2025 yang lebih komprehensif. Terutama dalam hal infrastruktur dan kesehatan masyarakat.
“Insyaallah nanti kita bantu dalam penyusunan anggaran 2025, termasuk untuk infrastruktur dan stunting,” tegasnya.
Ia berharap dengan adanya bankeu ini, masalah infrastruktur dan stunting dapat ditangani secara signifikan dan mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat di Kota Bontang.
