National Media Nusantara
KPU BONTANG

Debat Perdana Pilwali Bontang, Ruang Bagi Empat Paslon Perkenalkan Visi dan Misinya

Bontang, Natmed.id – Empat pasangan calon (paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bontang mengikuti debat publik perdana yang digelar di Ballroom Hotel Mutiara, Minggu (10/11/2024).

Mereka adalah Basri Rase-Chusnul Dhihin (nomor urut 1), Sutomo Jabir-Nasrullah (nomor urut 2), Najirah-Muhammad Aswar (nomor urut 3), dan Neni Moerniaeni-Agus Haris (nomor urut 4).

Debat bertema “Pembangunan SDM Kompetitif untuk Bontang Sentosa 2024” ini menjadi panggung penting bagi para kandidat untuk menyampaikan visi dan misi masing-masing kepada warga Bontang.

Dalam acara yang dihadiri para pendukung dan tokoh masyarakat ini, para paslon mengusung beragam program unggulan. Terutama yang menyasar pengembangan sumber daya manusia (SDM) dan kesejahteraan masyarakat.

Ketua KPU Bontang Muzarroby Renfly menyebut debat ini sebagai ruang demokrasi untuk memperkenalkan visi kandidat secara mendalam tanpa menjatuhkan satu sama lain.

Ia juga berharap debat ini tidak memunculkan potensi-potensi untuk menjatuhkan satu dengan yang lainnya.

“Saya berharap debat ini murni sebagai penjelasan kepada masyarakat tentang visi dan misi pasangan calon. Ini akan membantu masyarakat Bontang dalam menentukan pilihan mereka pada 27 November 2024,” ujar Muzarroby.

Debat publik ini terbagi dalam enam segmen, diawali dengan paparan visi-misi dan diakhiri dengan penyampaian pernyataan penutup oleh masing-masing calon.

Pada segmen pertama, setiap paslon memaparkan visi yang beragam namun sama-sama menitikberatkan pada pembangunan sumber daya manusia (SDM) dan ekonomi berkelanjutan.

Paslon nomor urut 1, Basri Rase-Chusnul Dhihin menyampaikan visi menjadikan Bontang sebagai kota yang “semakin hebat, inovatif, dan berbasis teknologi.” Basri juga menekankan perlunya memperkuat perekonomian lokal dan industri yang berkelanjutan serta masyarakat yang berkeadilan.

Paslon nomor urut 2, Sutomo Jabir-Nasrullah mengusung visi untuk menjadikan Bontang sebagai “kawasan ekonomi berbasis industri” yang mencakup industri jasa, manufaktur, pariwisata, serta industri kecil dan menengah.

Ia menegaskan bahwa visi mereka selaras dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD). “Kami ingin membangun Bontang sebagai kota industri yang mengentaskan kemiskinan dan mengangkat perekonomian masyarakat,” ujar Sutomo.

Paslon nomor urut 3, Najirah-Muhammad Aswar menargetkan Bontang sebagai “Kota Kreatif, Sejahtera, dan Berkelanjutan” yang siap menjadi serambi ibu kota negara. Ia menekankan pentingnya SDM unggul, ekonomi kreatif, dan pemerintahan digital yang transparan.

Paslon nomor urut 4, Neni Moerniaeni-Agus Haris membawa visi mewujudkan Bontang sebagai “Kota Jasa dan Industri yang Maju Berkelanjutan.”

Mereka juga menekankan persiapan Bontang sebagai penunjang ibu kota negara dengan program-program seperti peningkatan infrastruktur, subsidi pendidikan, dan bantuan fasilitas sekolah.

Debat perdana ini menjadi bagian dari serangkaian proses kampanye yang diharapkan dapat memperkuat pemahaman masyarakat terhadap masing-masing calon sebelum pemungutan suara pada 27 November 2024.

Related posts

KPU Bontang Minta KPPS Api-Api yang Baru Dilantik Wujudkan TPS Ramah Disabilitas

Alfi

Masa Tenang Pilkada 2024, KPU Bontang Imbau Pencopotan APK

Alfi

KPU Bontang Libatkan Penyandang Disabilitas Sebagai Penyelenggara Pilkada di TPS

Alfi