Samarinda,Natmed.id – Cyberbullying atau yang dikenal sebagai perundungan dunia maya dan ini salah satu masalah yang cukup serius di Indonesia maupun di Kota Samarinda.
Anggota Komisi IV DPRD Kota Samarinda, Deni Hakim Anwar menyebutkan perundungan di dunia maya memiliki efek yang lebih besar bagi korban dikarenakan luasnya jaringan internet yang mengakibatkan perundungan dapat disaksikan oleh banyaknya pasang mata.
“Verbal secara media terkadang tekanannya lebih membahayakan. Karena psikis nya, ketika itu masuk ke media sosial otomatis kan berulang dan di saksikan jutaan orang,” tutur Deni pada Senin, (17/7/2023) di Sekretariat DPRD Samarinda.
Melihat fenomena tidak menyenangkan tersebut, Deni mengingatkan kembali agar penggunaan media sosial dapat lebih terkontrol. Diharapkan dapat lebih bijak dalam penggunaan media sosial.
“Segala sesuatu yang dituliskan yang disampaikan itu betul betul dari pemikiran kita yang baik jangan sampai karena gatalnya tangan akhirnya kita binasa,” tegasnya.
Penulisan ujaran kebencian tersebut dianggap menjadi awal mula datangnya permusuhan. Menurutnya, ketika korban tidak terima tentu masalahnya akan menjadi lebih rumit.
Bahkan, terkadang menempuh jalur hukum tidaklah cukup bagi korban melainkan timbulnya hal-hal yang diluar akal sehat manusia.
“Otomatis menimbulkan permusuhan atau yang dibully tadi tidak terima kalau dia ga terima, ke jalur hukum masih nyaman tapi kalau dia melakukan hal-hal yang di luar nalar kita dan tidak logis bisa membahayakan pribadi masing masing,” jelasnya.
Bahaya yang dialami oleh korban bukan hanya bisa menimbulkan sakit hati melainkan trauma yang mendalam. Menurut Deni, penyembuhan psikis manusia tidak bisa dilakukan secara instan melainkan memerlukan proses.