Jakarta, Natmed.id – Cerutu lokal El Este Independiente bakal invasi ke pasar Vietnam dan bersaing dengan cerutu dari negara lain, termasuk Kuba sebagai produsen cerutu terbaik di dunia.
Hal itu disampaikan produser cerutu El Este Independiente, Teguh Santosa, dalam pertemuan dengan Duta Besar Republik Sosialis Vietnam, Ta Van Thong di Kedubes Vietnam di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa siang (6/12/2022).
“Kehadiran cerutu Indonesia di pasar Vietnam juga dapat dijadikan instrumen yang mempererat hubungan masyarakat kedua negara,” tuturnya.
Ketua Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) itu mengatakan, El Este Independiente yang baru diproduksi beberapa bulan belakangan ini telah dikenal oleh komunitas diplomatik negara sahabat di Jakarta. Selain Vietnam, kata dia, cerutu El Este Independiente bakal invasi ke pasar Korea Selatan dan India.
“Indonesia dan Vietnam adalah dua sahabat lama. Hubungan kedua negara belakangan ini semakin signifikan, baik secara politik maupun ekonomi. Namun, rasanya masih ada yang kurang, pengetahuan dan pemahaman masyarakat kedua negara satu sama lain masih terbatas. Ini perlu dibantu dengan menghadirkan sebanyak mungkin produk-produk Indonesia di Vietnam dan sebaliknya,” ujar Teguh Santosa.
Berangkat dari pengalaman kunjungan ke Vietnam dan berinteraksi dengan masyarakat Ibu Kota Hanoi maupun Ho Chi Minh dan kota-kota lain, mantan Ketua Bidang Luar Negeri Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat itu meyakini produk-produk Indonesia dapat diterima dengan baik oleh konsumen Vietnam.
“Mutu tentu menjadi kata kunci yang harus kita perhatikan dengan sungguh-sungguh,” kata Teguh Santosa.
Rencana invasi cerutu El Este Independiente ke pasar negara Uncle Ho itu disambut baik oleh Duta Besar (Dubes) Vietnam Ta Van Thong.
Ta Van Thong mengatakan, kedua negara menargetkan nilai perdagangan sebesar USD 15 miliar atau setara Rp234,5 triliun hingga beberapa tahun mendatang. Di tahun 2022 sejauh ini nilai perdagangan kedua negara telah menembus USD 11 miliar.
“Kita perlu bekerja sama dengan erat untuk mencari segala cara dan upaya untuk mencapai peningkatan, termasuk peningkatan nilai perdagangan bilateral,” kata Ta Van Thong.
Menurut Ta Van Thong, cerutu made in Indonesia itu berpotensi masuk pasar Vietnam.
“Ini bisa menjadi salah satu simbol persahabatan kedua negara,” ujarnya.
Diketahui, El Este Independiente dikerjakan di pabrik cerutu Taru Martani di Yogyakarta dengan menggunakan daun tembakau Besuki Na Oogst pilihan dari Jember yang dipadukan dengan tembakau Kuba.
Untuk meningkatkan hasil produksi El Este Independiente dan menjaga cita rasanya, Teguh menggandeng Sultan Cigar Indonesia (SCI) yang dikenal sebagai salah satu perusahaan produksi cerutu papan atas di tanah air.