Bontang,Natmed.id-Dinas Kesehatan Kota Bontang akan mengalih fungsikan bangunan Rumah Sakit (RS) tipe D atau Taman Sehat menjadi RS Sayang Ibu dan Bayi.
Rencana pengalihan fungsi gedung yang dibangun sejak 2019 itu direkomendasikan BPKD Bontang, mengingat bangunan tersebut harus segera digunakan di tahun 2023 mendatang.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bontang, dr Toetoek Pribadi Ekowati mengatakan, saat ini masih dilakukan pengkajian akademis oleh UNER serta legal opinion oleh Kejaksaan.
“Sekarang sudah berada ditahap legal opinion oleh Kejaksaan, selanjutnya akan diteruskan ketahap konsultasi dengan BPKD terkait pengalihan fungsi,” kata Toetoek yang dulunya menjabat Wakil Direktur RS Taman Husada Bontang, Senin (28/3/2022).
Ia mengatakan, pengalihan fungsi bangunan rumah sakit seharusnya tidak dapat dilakukan, lantaran kelayakan RS tipe D belum memadai. Persoalan perizinan pengoperasian Kemenkes yang belum dikeluarkan dan desakan bakal ada penemuan BPKD tahun 2023 turut menjadi hambatan, sehingga pihaknya mewacanakan pengalihan rumah sakit tersebut jadi RS Sayang Ibu dan Bayi.
Pemilihan pengalihan menjadi RS Sayang Ibu dan Bayi disebabkan adanya urgensi pencapaian nasional untuk angka kematian ibu dan anak program MDGS belum tercapai. Ditambah lagi angka stunting yang masih tinggi di Bontang, begitu halnya dengan kasus autis, serta masalah tumbuh kembang pada anak.
“Kita masih melakukan konsultasi dengan BPKD, apa bisa pengalihan menjadi RS Sayang Ibu dan Bayi atau diperuntukkan untuk gedung lain,” tuturnya.
Kendati tidak dapat difungsikan untuk gedung RS Sayang Ibu dan Bayi, pihaknya akan berupaya agar gedung kosong di Jalan A Yani, Kelurahan Api-Api itu dapat dipergunakan untuk fungsi lain.
“Secepatnya kita usahakan, karena 2023 bisa berpeluang pada penemuan. Apalagi ini pembangunan menggunakan uang negara yang seharusnya diperuntukkan untuk rakyat,” tutupnya.