National Media Nusantara
Diskominfo Kaltim

Bacakada Kaltim Diminta Kurangi Ketergantungan Batu Bara

Samarinda, Natmed.id – Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kalimantan Timur (Bappeda Kaltim) Yusliando menegaskan bahwa ketergantungan energi fosil harus dikurangi secara bertahap.

Sebab, pemanasan global dan emisi gas rumah kaca semakin meningkat. Bahkan, pada tahun 2050 atau 2060, energi fosil seperti batu bara tidak akan digunakan. Sebagai gantinya, energi baru dan terbarukan akan dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari.

“Kalau pertanyaannya apakah ini mesti sekarang dihentikan? Tidak. Kita harus melakukannya secara perlahan-lahan,” ujar Yusliando, Jumat (2/8/024).

“Artinya, kapan kita berhenti ini juga harus disesuaikan dengan kesiapan di daerah dan juga terkait dengan sejauh mana permintaan batu bara itu di dunia,” lanjutnya.

Sebagai langkah antisipasi, Pemerintah Provinsi Kaltim telah menetapkan sejumlah klaster industri untuk mendorong sektor manufaktur sebagai pengganti ketergantungan pada batu bara. Langkah Ini sejalan dengan visi transisi energi yang tidak lagi memanfaatkan energi fosil untuk pembangkit listrik.

Maka dari itu, penting bagi calon kepala daerah periode 2024-2029 untuk menyusun visi dan misi yang selaras dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD).

“Jadi, kami harapkan mengacu ke sana sehingga nanti ada keseimbangan pembangunan,” ujarnya.

Selain itu, Yusliando menyoroti strategi calon kepala daerah dalam menjanjikan program-program politiknya, khususnya di bidang pendidikan. Ia menekankan bahwa akses dan mutu pendidikan di Kaltim masih perlu ditingkatkan.

“Masalahnya ini akses dan mutu pendidikan kita masih kurang. Tergantung dari kepala daerah, kalau misalnya mengambil janji politik terkait dengan beasiswa ya _mangga_ (silakan),” ucapnya.

“Memang masih ada keterkaitan, kalau strateginya membangun sekolah-sekolah itu juga masuk,” sambung Yusliando.

Kemudian, menurutnya, janji politik yang bersifat populer biasanya adalah beasiswa yang sejalan dengan upaya meningkatkan akses pendidikan. Namun, kepala daerah juga dapat memilih strategi lain seperti peningkatan pembangunan sekolah.

Related posts

Welcome Dinner HKN 2024, Pemprov Kaltim Bagikan Anjat Bagi Seluruh Peserta

Intan

Sebelum Berakhir Tugas, Isran Lantik Pejabat Baru 

Esy Vita Tresia Waty

Pendapatan Kaltim Naik Rp4 Triliun

Nediawati