Reporter : Angel – Editor : Redaksi
Bontang,Natmed.id – Ada tantangan besar untuk kepala daerah yang lahir dari pilkada di tengah pandemi. Setelah perhelatan itu ditunda hampir satu tahun, secara otomatis masa kepemimpinan juga akan lebih singkat.
Tidak terkecuali untuk pasangan Basri Rase dan Najirah yang terpilih menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bontang, yang akan dilantik 26 April mendatang.
Menyikapi hal itu, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bontang, Agus Haris mendorong agar kepala daerah yang terpilih dapat memegang teguh komitmen di masa kepemimpinan periode 2021-2024.
“Setelah dia terpilih berdasarkan hasil demokrasi dia memang dituntut wajib merealisasikan seluruh program yang sudah direncanakan,” kata Agus Haris saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Kamis (8/4/2021).
Menurutnya, kesuksesan kepala daerah yang baru nantinya bergantung kepada tim kerja pemerintah yang akan ditunjuk.
Faktor keberhasilan yang dihitung hanya sekitar 3,5 tahun, juga disebut akan menyesuaikan kondisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
“Tergantung bagaimana mereka mengelolanya,” jelasnya.
Politikus Gerindra itu, tidak ingin berspekulasi lebih jauh. Pihaknya masih menunggu pelantikan yang akan dilihat sebagai awal pergantian kepemimpinan.
“Kalau saat ini kita masih belum melihat efesiensinya. Pertama belum ada pidato setelah dilantik karena dari isi pidato itulah masyarakat akan menangkap garis besar kepemimpinan seperti apa,” ungkapnya.
Setelah pelantikan, kepala daerah yang baru, juga wajib menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Bontang.
“Akan kita bedah di DPRD, dari situlah kita akan berikan saran atau pendapat dan usulan setelah diserahkan itu,” terangnya.
Agus Haris menambahkan hanya bisa mendorong keberhasilan pemimpin daerah, sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang ada.
“Kalau bicara kepentingan rakyat, pasti kita dukung. Tugas dan fungsi DPRD juga memberikan saran dan masukan itu terkait skala prioritas dan manfaat semua rencana itu,” tandasnya.