Samarinda, Natmed.id – Beberapa titik di Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), mengalami banjir, membuat aktivitas warga lumpuh, karena tingginya air akibat banjir. seperti daerah Bengkuring, Griya Mukti Sempaja, Perumahan Bumi Sempaja.
Ada dua faktor yang menyebabkan banjir di Kota Samarinda yang pertama, faktor alam seperti tingginya curah hujan, topografi wilayah, pasang surut air Sungai Mahakam, dan lain-lain.
Dan yang kedua, adalah manusia, utamanya bersumber pada unsur pertumbuhan penduduk akan diikuti peningkatan kebutuhan infrastruktur, pemukiman, sarana air bersih, pendidkan, serta layanan masyarakat lainnya.
Selain itu pertumbuhan penduduk akan diikuti juga kebutuhan lahan usaha untuk pertanian, perkebunan, maupun industri
Anggota Komisi III DPRD Kota Samarinda, Abdul Rohim, mengatakan secara jangka panjang Pemkot harus berfikir bagaimana caranya daya serap air itu bisa masuk ke dalam tanah.
“Daerah hijau dijaga, daerah rawan diperketat lagi agar penimbunan resapan air bisa tidak masif dilakukan,” ungkapnya belum lama ini.
Oleh karena itu, upaya pelestarian ekologi dan Ruang Terbuka Hijau (RTH) menjadi upaya jangka panjang dalam penanganan banjir di Kota Tepian.
“Kalau di kota besar itu membuat lubang khusus menangani banjir, langkah ini dalam upaya ekologi terjaga dan solusi jangka panjang,”urainya.
Selain itu, sumber genangan di Kota Samarinda khususnya yang dampaknya pada aktivitas masyarakat dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu, pertama banjir kiriman, yang kedua banjir lokal dan akibat pasang air Sungai Mahakam.