National Media Nusantara
Diskominfo Kukar

Dipimpin Perempuan, Prangat Baru Tumbuh Jadi Sentra Kopi Luwak

Teks: Kepala Desa Prangat Baru, Fitriati

Kukar, Natmed.id — Di bawah kepemimpinan seorang perempuan, Desa Prangat Baru di Kecamatan Marangkayu, Kutai Kartanegara, mencatat transformasi ekonomi yang signifikan. Kini, desa tersebut mulai dikenal luas sebagai sentra penghasil kopi luwak yang tidak hanya merambah pasar lokal, tapi juga mulai menembus pasar nasional dan internasional.

Kepala Desa Prangat Baru, Fitriati, menjadi sosok sentral di balik geliat ekonomi baru ini. Dengan pendekatan inovatif dan partisipatif, ia mendorong pemanfaatan potensi lokal berbasis kearifan masyarakat desa.

“Salah satu program prioritas kami adalah menjadikan Prangat Baru sebagai kampung kopi luwak. Alhamdulillah, sudah mulai berjalan dan UMKM warga pun ikut terangkat,” ujar Fitriati, Sabtu, 31 Mei 2025.

Program ini bermula dari inisiatif warga yang sudah lama memelihara luwak dan mengolah biji kopi secara tradisional. Melihat potensi tersebut, pemerintah desa hadir memberikan dukungan, mulai dari pelatihan, pembentukan kelompok usaha, hingga perluasan akses pemasaran melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan kemitraan luar.

Langkah itu tidak hanya meningkatkan pendapatan masyarakat, tapi juga memperkuat identitas desa. Produk kopi luwak dari Prangat Baru kini mulai dikenali karena kualitasnya yang khas dan proses produksinya yang tetap menjaga nilai-nilai lokal.

“Kita ingin UMKM dan produk unggulan desa tidak hanya hidup, tapi juga naik kelas. Maka, kami bantu dari sisi branding, promosi, hingga distribusi,” jelas Fitriati.

Kiprah Fitriati mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kukar. Pada peringatan Hari Kartini 21 April 2025, ia dianugerahi penghargaan atas kontribusinya dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat desa, terutama perempuan.

“Dengan pendekatan inovatif dan partisipatif, kepala desa ini berhasil membawa desanya berkembang menuju kemandirian,” ujar Hero Suprayetno, Plt Kepala DP3A Kukar.

Tak hanya berfokus pada komoditas kopi, Fitriati juga menggerakkan program pemberdayaan perempuan di sektor ekonomi kreatif lainnya. Ia mendorong peran ibu-ibu rumah tangga dalam memproduksi olahan pangan, kerajinan tangan, dan berbagai produk berbasis lokal untuk dipasarkan melalui rest area “Odah Singgah” yang kini tengah dibangun sebagai etalase UMKM desa.

“Saya ingin perempuan di desa ini tidak hanya menunggu, tapi ikut bergerak membangun ekonomi keluarga,” tegas Fitriati.

Sebagai satu-satunya kepala desa perempuan di Kecamatan Marangkayu, Fitriati tak melihat peran tersebut sebagai hambatan. Ia menyebut bahwa sesama kepala desa saling bekerja sama dan menghargai, tanpa membedakan jenis kelamin. (Adv)

Related posts

Sangasanga Kembangkan Kota Juang Lewat Sistem Barcode

Adi Rizki

Forkopimda dan Kecamatan Loa Janan Pererat Kebersamaan dengan Jalan Santai

Aminah

Desa Kersik Bangun Dermaga dan Optimalkan Wisata Bahari

Aminah

You cannot copy content of this page