
Kukar, Natmed.id – Pemerintah Desa Prangat Baru, Kecamatan Marang Kayu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), kini menggarap proyek rest area bernama Odah Singgah yang dikelola langsung oleh Badan Usaha Milik Desa (Bumdes). Bukan sekadar tempat istirahat, Odah Singgah Prabu ini disiapkan sebagai simpul baru untuk mendorong ekonomi berbasis UMKM lokal.
Kepala Desa Prangat Baru, Fitriati, menjelaskan bahwa rest area ini akan menjadi ruang strategis bagi warga desa untuk memasarkan hasil produksi mereka. Melalui manajemen Bumdes, pemerintah desa berharap bisa memberikan ruang usaha yang terstruktur dan berkelanjutan bagi para pelaku usaha mikro.
“Adanya rest area itu salah satu tujuan untuk mendongkrak perekonomian melalui UMKM. Semua produk akan ditampilkan di tempat khusus yang dinamai Wadah Singgah,” ujar Fitriati pada Sabtu, 31 Mei 2025.
Konsep Odah Singgah menyatukan fungsi istirahat dan galeri UMKM dalam satu ruang publik. Lokasinya berada di jalur utama penghubung Samarinda–Bontang–Sangatta, yang menjadikannya sangat potensial dalam menarik perhatian pelintas jalan untuk mampir dan berbelanja produk lokal.
Produk yang akan ditampilkan meliputi hasil kerajinan tangan, olahan pangan khas, hingga kopi luwak yang menjadi kebanggaan Desa Prangat Baru. Menurut Fitriati, seluruh proses pengelolaan dijalankan oleh Bumdes dengan prinsip transparansi dan berorientasi jangka panjang.
“Pengelolaan pun akan dilakukan dengan prinsip transparansi dan keberlanjutan, agar manfaatnya tidak hanya sesaat,” katanya.
Saat ini, kantor pengelola rest area telah rampung dibangun. Proses pembangunan fasilitas tambahan seperti galeri UMKM, toilet umum, dan area parkir sedang berlangsung. Odah Singgah juga dilengkapi dengan ruang promosi, tempat rehat, dan fasilitas pendukung lainnya untuk menjamin kenyamanan pengunjung.
Lebih jauh, Fitriati menegaskan bahwa proyek ini bukan hanya tentang infrastruktur, tetapi juga menjadi simbol kebangkitan ekonomi kreatif desa yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat.
“Kami ingin rest area ini jadi ruang belajar dan tumbuh bagi pelaku UMKM. Bukan hanya untuk istirahat, tapi juga menginspirasi warga untuk terus berinovasi,” ungkapnya.
Dengan kolaborasi antara pemerintah desa, Bumdes, dan komunitas UMKM, Odah Singgah Prabu ditargetkan menjadi ikon pengembangan ekonomi desa dan contoh replikasi program serupa di desa lain di Kukar. (Adv)