Samarinda,Natmed.id– Kepala Bidang Aplikasi dan Layanan E-Government Diskominfo Samarinda Suparmin membeberkan tahap uji coba proyek E-parking yang berjalan dengan efektif hanya berada di tiga titik.
Dalam setengah bulan sudah berjalan di 10 titik. Terdapat enam yang sudah berjalan, akan tetapi tiga titik saja yang sesuai perencanaan.
“Memang tadi hasil penekanannya adalah menggunakan aplikasi. Itu ada jeda sekitar 10 detik karena ini kan datanya real time. Artinya kita bayar pakai PJSP maupun pakai Ovo, Gojek dan gopay. Mau pakai yang lain itu perlu ada nilai karena harus refund ke server masing-masing,” ujarnya kepada awak media di Balai Kota Samarinda, Kamis (24/6/2021).
Jadi kalau untuk di lapangan kendalanya adalah motor yang mau keluar bersamaan akhirnya harus mengejar 10 detik itu karena akan sangat berharga bagi juru parkir (Jukir).
“Tapi ada juga tadi hasil evaluasinya jukirnya cerdas. Jadi pengendara datang terus ditawarin, bapak mau bayar tunai atau mau pakai elektronik. Kalau mau elektronik pasti dibuatin sama dia langsung diprint out, sambil menunggu 10 detiknya. Orangnya datang baru di kasi struknya,” terangnya.
Evaluasi akan dilakukan satu bulan ke depan. Jadi Juli mendatang akan berjalan secara bertahap.
“Jadi menggunakan Qris, nanti jukir kita kalungi pakai aplikasi. Pakai Qris aja. Nanti ada kodenya untuk pembayaran,” kata Suparmin.
Kesimpulannya, Juli akan melaksanakan tahap sosialisasi. Karena nanti di daerah tertentu semua pegawai pemkot di situ wajib menggunakan sistem yang telah ditentukan. Jadi semuanya melakukan pembayaran secara nontunai.
“Tetapi kan masalahnya kita perlu mengedukasi masyarakat, karena gak semua orang pakai uang elektronik di HP mereka. Jadi nanti si jukirnya kita suruh instal ke Bankaltimtara atau yang lain supaya dapat membayar,” ungkapnya.
Jika ada masyarakat yang membayar secara tunai, jukir akan menerima uang tersebut. Setelah itu ia akan membayar secara online mengunakan kode yang sudah disiapkan.
“Jadi jukir akan top up dengan saldo pribadinya, itu hanya berlaku untuk yang tidak memiliki aplikasi dan membayar secara tunai,” kata Suparmin.
Terkait pembagian hasilnya, Suparmin menjelaskan. Nanti di bulan akhir Juli akan dievaluasi baru dibuatkan laporan. Karena sekarang yang belum ketemu itu adalah nominal pembagiannya.
“Apakah nanti 70/30 atau 60/40 atau 50/50, itu kan jatuhnya ke pembagian yang menggunakan regulasi perda,” tukasnya.