Samarinda, Natmed.id – Kasus kejadian penyakit menular tuberkulosis (TBC) di Kota Samarinda terus mengalami peningkatan.
Data dari Dinas Kesehatan Kota Samarinda menunjukkan jumlah kasus TBC di Samarinda pada 2021 mencapai 1.456 pasien. Pada 2022, jumlah penderita TBC meningkat menjadi 2.167 kasus.
Lonjakan kasus ini membawa kekhawatiran banyak pihak, termasuk Direktur Yayasan Lembaga Advokasi dan Rehabilitasi Sosial (LARAS) Foundation Andi Muhammad Aslam.
Melalui forum pertemuan komunitas dan pemangku kepentingan jejaring DPPM untuk optimalisasi pemenuhan standar pelayanan minimal (SPM) terkait pelayanan TBC di Kabupaten/Kota Samarinda, Andi merangkul Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda untuk bersama-sama menemukan solusi terbaik menuntaskan TBC.
Andi mengungkapkan upaya optimalisasi pelayanan TBC di Samarinda merupakan langkah penting dalam mengatasi masalah TBC yang telah menjadi perhatian selama bertahun-tahun.
Meskipun telah ada perbincangan selama tiga dekade terakhir, namun masih ada kebutuhan akan data yang lebih spesifik tentang jumlah penderita TBC di Samarinda.
Laras Foundation akan memulai pelayanan dasar dengan mengkampanyekan kepada masyarakat terkait TBC.
“Kami akan memulai kampanye tentang bagaimana masyarakat bisa terhindar dari TB, dimulai dari kantor-kantor hingga pertokoan yang sering kali tanpa jarak dan ruangannya tertutup,” ungkap Andi di Private Dining Room Hotel Aston Samarinda, Selasa, (3/10/2023).
Sementara itu, Kepala Bagian (Kabag) Tata Pemerintahan (Tapem) Sekretariat Daerah (Setda) Arif Surochman yang turut hadir dalam forum menyebutkan, pihaknya akan membantu dan mendampingi Laras Foundation memaksimalkan rencana-rencana yang akan dibutuhkan.
“Pemkot Samarinda sudah membentuk tim standar pelayanan minimal yang memang sudah mengcover urusan ini dari Dinkes. Hari ini kami ambil evaluasi dari kemarin sampai tiga hari ini. Kita lihat capaiannya berdasarkan data sistem ya,” ungkapnya.
Arif berharap melewati forum ini, seluruh pihak yang terlibat bisa memberikan masukan dan mampu berkolaborasi bersama untuk menemukan langkah tepat mengeliminasi TBC di Samarinda.
“Melalui forum ini bisa memaksimalkan kerja dan kolaborasi dari kita semua, DPRD, pemkot, dinkes, dan semua pemangku kepentingan dari tim sekalian. Yang perlu kita perbaiki, kita beri masukan yang sangat diperlukan dari seluruh pihak terkait. Harapannya ada catatan dan masukan dari semua elemen yang hadir,” harapnya.