Samarinda, Natmed.id – Wakil Ketua DPRD Kota Samarinda Subandi mengatakan, dalam situasi pandemi upah minimum kota (UMK) berdasarkan kondisi ekonomi pada daerah yang terdampak, termasuk Kota Samarinda. Hal itulah yang menyebabkan UMK Samarinda Tahun 2022 tidak sampai 1 persen.
“Tidak hanya kita saja yang berdampak akibat Covid-19, Melainkan semuanya terdampak Covid-19 selama kurang lebih 2 tahun, akan tetapi angka sekarang sudah ideal,” terangnya kepada awak media Kamis (25/11/2021).
Menurutnya, standar hidup layak itu berada pada kisaran nominal 3,5 juta.
Selain itu dirinya menuturkan, sering mendengar banyak yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) karena sebagian perusahaan sulit dalam operasional sehingga ada gaji yang tertunda.
“Korban PHK banyak sering kita dengar, cuman tidak membahas upah di Kaltim perusahaan sulit operasional sehingga gaji mereka tertunda mungkin kerna situasi pandemi ini,” kata Subandi.
Di sisi lain, jika ada perusahaan yang tidak terdampak secara keuangan namun masih membayar karyawan di bawah UMK hal itu perlu mendapatkan sanksi yang tegas dari pemerintah.
“Ada juga perusahaan yang baik-baik saja namun membayar karyawannya di bawah UMK itu sangat terlalu,” ucapnya.
Sementara itu, Politikus PKS ini mengutarakan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda bisa mengadakan pelatihan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) serta memberikan pelajaran sejak dini bagi siswa-siswi belajar menjadi pengusaha, hal ini bisa jadi rekomendasi untuk Dinas Pendidikan.
“Solusinya pemerintah harus cepat melakukan cari solusi misalnya pelatihan UMKM dan bisa hingga banyak di Samarinda, pemerintah dan Dinas Pendidikan anak-anak kita diajarkan sejak dini mental Entrepreneur,” ucap Subandi.
Dengan banyaknya UMKM diharapkan mampu membuka lapangan pekerjaan, hal ini juga mampu mengatasi kemiskinan dan membuat masyarakat kita sejahtera.
“Dengan banyaknya UMKM, pengangguran bisa terserap dan banyak membuka lapangan pekerjaan yang lebih banyak nantinya, dengan sendirinya kemiskinan pun ikut menurun” terangnya
Subandi berharap suasana pandemi segera berakhir dan aktivitas ekonomi bisa pulih kembali bahkan bisa bertumbuh menuju taraf kesejahteraan.
“Saya harap semua normal kembali dan bisa berjalan seperti biasa,” pungkasnya.