Samarinda,Natmed.id – Isra Mikraj yang diperingati setiap 27 Rajab dalam penanggalan Islam mengandung banyak makna bagi umat Islam di seluruh dunia.
Salah satunya, sebagai pengingat tentang kewajiban salat wajib lima waktu, yakni Subuh, Zuhur, Asar, Magrib, dan Isya.
Hari peringatan Isra Mikraj tahun 2024/1445 Hijriah, jatuh pada Kamis (8/2/2024). Meski demikian, rangkaian acaranya sudah dilaksanakan di SDN 005 Loa Janan Ilir, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Jumat (2/2/2024).
Kegiatan yang dihadiri Wali Kota Samarinda Andi Harun itu dirangkai dengan peresmian Gedung SDN 005 Loa Janan Ilir.

“Melalui momentum peringatan Isra Mikraj ini kita semua mengevaluasi diri. Apakah kualitas ibadah kita semakin baik,” kata Andi melalui sambutan tertulisnya yang diwakili Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Samarinda Asli Nuryadin.
Terkait dengan peresmian gedung SDN 005 Loa Janan Ilir, dinyatakan sebagai salah wujud komitmen Pemerintah Kota Samarinda dalam meningkatkan sumber daya manusia (SDM). Terutama dalam mendukung peningkatan kualitas fasilitas belajar dan mengajar bagi para siswa.
Untuk itu, gedung tersebut diharapkan dapat dimanfaatkan dan dirawat bersama agar terjaga hingga generasi berikutnya.
“Gedung SD Negeri 005 yang berdiri saat ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam meningkatkan SDM,” ujarnya.
“Terus tingkatkan kolaborasi bersama stakeholder terkait, bangun komunikasi yang baik di antara jajaran SD Negeri 005 Loa Janan Ilir untuk mewujudkan kerja sama bagi anak-anak kita ke depannya,” pungkasnya.
Di sisi lain, Asli menekankan untuk mewujudkan SDM berkualitas tidak hanya ditentukan oleh gedung yang berkualitas. Namun, suasana yang nyaman dan menyenangkan lebih penting untuk mencapai tujuan tersebut.
“Dengan jumlah 334 siswanya dan enam bulan pengerjaan, memang tidak mudah. Tapi percuma kalau gedungnya bagus tapi tidak menyenangkan bagi anak, jauh dari komitmen untuk ciptakan SDM berkualitas,” ungkapnya.
Asli berpesan kepada seluruh siswa, terutama di SD Negeri 005 Loa Janan Ilir untuk pendidikan agama, mengikuti perkembangan bahasa asing serta mempelajari ilmu teknologi dan informasi.
“Tiga hal ini jangan sampai lupa, jangan diabaikan. Kita menghadapi IKN, anak-anak semua harus bersiap mulai saat ini untuk menjadi salah satu generasi emas di 2045,” pesannya.