Samarinda, Natmed.id – Angka golongan putih (golput) pada Pemilu 2019 cukup tinggi dengan jumlah sekitar 30 persen dari total daftar pemilih tetap.
Oleh karena itu, sejumlah pihak berupaya agar kejadian tersebut tidak terulang pada Pemilu 2024. Wakil Ketua DPRD Kota Samarinda Subandi, misalnya, mengambil langkah proaktif dengan mengajak pemilih lanjut usia (lansia) untuk turut menggunakan hak pilihnya.
Menurutnya, para pemilih lansia cenderung bersikap patriotisme dan memiliki jiwa bela negara yang tinggi. Namun, karena keterbatasan kesehatan dan akses membuat mereka harus melepaskan hak pilihnya.
Untuk itu, Subandi menyampaikan agar pemilih lansia kembali aktif memberikan suaranya. Pihak kerabat, keluarga maupun warga di sekitarnya diharapkan memberi bantuan bagi para lansia datang ke TPS.
Lantas, dapat menggunakan hak pilihnya dengan cara mencoblos kertas suara pemilu yang berlangsung pada 14 Februari 2024.
“Partisipasi pemilih lansia sangat penting dalam menurunkan tingkat golput. Untuk itu, kita perlu bekerja sama untuk mengatasi kendala-kendala yang mereka hadapi, seperti transportasi dan akses informasi tentang pemilu,” ungkapnya, Sabtu (3/2/2024).
Politikus PKS ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan para lansia memerlukan kolaborasi semua pihak. Ia menyoroti peran penting KPU, pemerintah daerah, dan partai politik dalam mendukung partisipasi pemilih lansia.
KPU dapat bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk menyediakan transportasi yang memadai di beberapa titik wilayah bagi pemilih lansia.
Tak hanya itu, Subandi juga menekankan peran aktif dan kolaborasi antarpartai politik dalam mengajak pemilih lansia untuk berpartisipasi.
Dengan jaringan yang luas, partai politik diharapkan mampu menjangkau pemilih lansia dan menyediakan informasi yang akurat tentang pemilu.
“Kerja sama dari semua pihak, termasuk KPU, pemerintah daerah dan partai politik sangat diperlukan untuk mencapai target menurunkan angka golput di Samarinda pada Pemilu 2024,” tutup Subandi.