Reporter : Fikry Ramadhan – Editor : Redaksi
Samarinda, Natmed.id – Ramadan tahun ini dilalui sangat berbeda oleh umat Muslim di seluruh dunia, imbas pandemi Covid-19. Biasanya, masjid tidak pernah sepi. Malam hari selama Ramadan diadakan salat tarawih berjamaah. Tak hanya itu, sore hari jelang buka puasa suasana ramai hampir di sepanjang jalan. Di beberapa titik ada Pasar Ramadan. Namun, semuanya itu tahun ini tidak ada.
Pasar Ramadan itu biasanya diadakan pihak masjid. Agar warga sekitar mudah mendapatkan takjil dan makanan berbuka puasa. Salah satu pedagang tersebut yaitu Sumini. Lapaknya di Jalan Poros Provinsi Anggana. Ia mengaku akibat pandemi Covid-19, suasana Ramadan terasa sangat berbeda dari tahun yang lalu.
“Rasanya seperti hari – hari biasa saja. Tidak seperti sedang bulan Ramadan,” jelasnya ditemui media ini, Kamis (30/4/2020).
Biasanya, kata dia, saat Ramadan pasti ramai pembeli dan pedagang. Tetapi kini banyak masyarakat khawatir keluar rumah, atau orang biasa sebut “ngabuburit”.
“Sekarang pendapatan turun. Biasanya saat bulan puasa 2019 kemarin, sehari bisa untung Rp 200 ribu. Tetapi kali ini paling mentok Rp 90 ribu,” ungkapnya.
Meski keadaannya berat, Sumini tetap harus berjualan untuk membantu suaminya memenuhi kebutuhan, apalagi saat lebaran nanti. Walaupun dagangannya sepi, Ia tetap optimistis Ramadan ini akan penuh berkah walau di tengah wabah Covid-19.