Samarinda, Natmed.id – Ketua Komisi IV DPRD Kota Samarinda Sri Puji Astuti mengungkap maraknya kasus bullying yang terjadi di lingkungan sekolah. Ia menyoroti bahwa masalah ini bukan hanya persoalan sekolah, tetapi juga akibat dari perubahan sosial global yang telah menjauhkan masyarakat dari jati diri kemanusiaan mereka.
“Semua itu masalah sosial akibat dari perkembangan global, kita sudah lari dari jati diri kita,” ungkap Puji Astuti saat ditemui pada Hari Rabies Sedunia, di Halaman Musium Taman Samarendah Jl. Bhayangkara, Sabtu (7/10/2023).
Menurut Puji Astuti, keluarga memegang peran penting dalam membentuk karakter anak-anak. Ia menekankan bahwa anak-anak perlu diajarkan bagaimana merasakan kesulitan orang lain dan memahami bahwa semua manusia memiliki hak yang sama.
“Kita semua memiliki rasa empati yang kadang-kadang kita lupakan,” katanya.
Dalam upaya mengatasi masalah bullying, Puji Astuti mengatakan bahwa langkah-langkah telah diambil, termasuk mensosialisasikan isu ini ke setiap sekolah melalui surat edaran.
Namun, ia menegaskan bahwa sosialisasi saja tidak cukup, penting juga bahwa orang dewasa memberikan contoh yang baik kepada generasi muda.
“Pendidikan agama di rumah harus dicontohkan oleh orangtua,” tambahnya.
Puji Astuti juga mengidentifikasi media sebagai salah satu pengaruh terbesar dalam kasus bullying. Ia mencatat bahwa pengaruh media, terutama melalui perangkat seperti ponsel cerdas, bisa sangat kuat dalam membentuk sikap dan perilaku anak-anak. Oleh karena itu, pengendalian dan pengawasan media sangat diperlukan.
