Samarinda, Natmed.id – Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Rudy Mas’ud menanggapi maraknya aksi demonstrasi mahasiswa dan masyarakat yang berlangsung serentak di beberapa kabupaten dan kota, Senin, 1 September 2025.
Ia menegaskan bahwa menyampaikan pendapat di muka umum adalah hak konstitusional warga negara, namun tetap harus dilakukan dengan cara yang tertib tanpa mengganggu stabilitas daerah.
Dia menyampaikan hal tersebut saat ditemui di Kantor Gubernur Kalimantan Timur, Jalan Gajah Mada, Samarinda, Selasa, 2 September 2025. Menurutnya, demonstrasi merupakan wujud demokrasi yang dijamin undang-undang, tetapi para peserta aksi juga memiliki kewajiban untuk menjaga keamanan dan ketertiban.
“Penyampaian aspirasi itu dilindungi undang-undang sebagai hak konstitusional. Tetapi tentu harus dilakukan dengan sikap yang baik, menjaga situasi agar aman, terkendali, dan tidak mengganggu ketertiban umum,” ujarnya.
Ia menambahkan, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur siap menampung setiap masukan dari mahasiswa maupun masyarakat.
Rudy menegaskan bahwa dirinya sebagai gubernur adalah perpanjangan tangan pemerintah pusat, sehingga seluruh aspirasi yang disuarakan dalam unjuk rasa akan diteruskan kepada pemerintah pusat maupun ke pemerintah kabupaten dan kota.
“Semua aspirasi kita dengarkan dan tampung. Kita sebagai perpanjangan tangan pemerintah pusat dan pemerintah daerah kabupaten maupun kota, tentu akan kita sampaikan agar bisa ditindaklanjuti,” tegasnya.
Ia juga menekankan kembali bahwa kondisi keamanan dan ketertiban daerah sangat penting untuk dijaga bersama, apalagi Kalimantan Timur kini telah ditetapkan sebagai lokasi Ibu Kota Nusantara (IKN).
Ia menyebut, sebagai etalase Indonesia, Kalimantan Timur harus mampu menjaga citra daerah yang aman, damai, dan layak menjadi pusat pemerintahan nasional.
“Mari kita bersama menjaga kondusivitas daerah. Kalimantan Timur adalah etalase Indonesia. Sudah selayaknya kita jaga agar selalu aman, damai, dan pantas sebagai ibu kota Nusantara,” ucapnya.
Pernyataan Rudy hadir di tengah meningkatnya gelombang unjuk rasa mahasiswa dan masyarakat di beberapa daerah di Kalimantan Timur.
Berbagai kelompok menyoroti isu nasional maupun daerah, mulai dari kebijakan pemerintah hingga persoalan ekonomi dan lingkungan.
Meski berjalan dengan pengawalan aparat, beberapa aksi sempat menutup jalan utama dan menyita perhatian publik.
Menanggapi hal itu, Rudy meminta mahasiswa dan masyarakat agar aspirasi yang disampaikan tidak sampai menimbulkan gangguan sosial maupun ketegangan di lapangan.
Ia mengingatkan bahwa keberlangsungan pembangunan di Kalimantan Timur, termasuk pembangunan Ibu Kota Nusantara, membutuhkan suasana yang kondusif.
“Kita semua tentu ingin aspirasi didengar, tapi juga harus menjaga agar tidak merugikan masyarakat luas. Jangan sampai penyampaian aspirasi malah menimbulkan keresahan,” katanya.
Dia juga menegaskan bahwa komunikasi antara pemerintah daerah dan masyarakat akan terus dibuka.
Menurutnya, dengan cara itu, setiap permasalahan bisa diselesaikan melalui jalur dialog tanpa harus menimbulkan konflik.
“Kami siap berdiskusi dan mendengarkan. Jangan khawatir, suara mahasiswa dan masyarakat tetap kita perhatikan. Intinya, kita ingin menjaga daerah kita tetap aman dan kondusif,” imbuhnya.
Seruan gubernur ini menjadi pengingat penting bagi seluruh pihak, terutama generasi muda, agar kebebasan berpendapat yang dimiliki tidak menimbulkan gesekan di masyarakat.
Dengan posisi Kalimantan Timur yang kini menjadi pusat perhatian nasional karena pembangunan Ibu Kota Nusantara, stabilitas sosial dan keamanan daerah dinilai menjadi kunci utama untuk menjaga kepercayaan publik maupun investor.