National Media Nusantara
Nasional

Penghapusan Istilah Ujian dan Zonasi Tunggu Arahan Presiden

Teks: Menteri Dikdasmen Abdul Mu’ti (Foto: PWM Jateng)

Jakarta, Natmed.id – Pemerintah mewacanakan penghapusan istilah ujian dan zonasi dalam sistem pendidikan dasar dan menengah (Dikdasmen).

Menteri Dikdasmen Abdul Mu’ti menyatakan bahwa kedua istilah itu tidak akan digunakan lagi dalam kebijakan baru yang direncanakan berlaku mulai tahun ajaran 2025/2026.

“Sudah sejak lama ujian bukan penentu kelulusan. Tetapi, ada makna di balik evaluasi itu. Namanya apa? Nanti tunggu dulu. Yang jelas, tidak ada kata-kata ujian dalam (kebijakan) yang baru itu,“ ujarnya dikutip Natmed.id dari Channel YouTube Kemdikdasmen, Sabtu, 25 Januari 2025.

Hal yang sama juga bakal diberlakukan pada istilah zonasi dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB). Istilah baru penggantinya juga telah disiapkan Kemdikdasmen.

Namun demikian, kebijakan baru terkait hal tersebut masih menunggu arahan dari Presiden Prabowo Subianto.

Dalam keterangan resminya yang dirilis hari ini, Kepala Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat Sekretariat Jenderal Kemdikdasmen Anang Ristanto menyatakan bahwa format sistem PPDB akan disampaikan di dalam sidang kabinet dan diputuskan oleh presiden.

“Dokumen usulan penyesuaian kebijakan tersebut sudah disampaikan secara resmi ke Sekretariat Negara,“ tulis Anang.

Terkait dengan pernyataan terkait perubahan nama dan sistem PPDB serta rencana pelaksanaan evaluasi capaian belajar murid, masih menjadi pembahasan yang belum final.

“Sampai nanti kebijakan tersebut diumumkan secara resmi dan ditetapkan dalam peraturan menteri,“ lanjutnya.

Yang jelas, Anang menegaskan pihak Kemdikdasmen memiliki komitmen kuat melaksanakan amanat konstitusi dan Asta Cita, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa melalui visi pendidikan bermutu melalui serangkaian kebijakan yang sudah dan akan dilakukan.

Related posts

Jokowi Minta Limbah Medis Covid-19 Segera Dimusnahkan

Aditya Lesmana

Semester Satu 2020, KPK Selamatkan Uang Negara Rp 79 Triliun

natmed

Menyulap Bambu Jadi Becak. Keterbatasan Fisik Tak Menyurutkan Semangat Sukardi Berkarya

Phandu