National Media Nusantara
Ekonomi

Pelaku UMKM di Jombang Diajari Jualan Platfom Digital

Natmed.id – Pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) didorong untuk memaksimalkan pemanfaatan aplikasi digital agar mampu mendongkrak pendapatan dan meningkatkan kelas bisnisnya. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) membuka pelatihan agar mereka lebih aktif berjualan di platform online.

Suasana pelatihan.

Kepala Bidang Humas dan Informasi Publik Diskominfo Jombang Aries Yuswantono mengapresiasi antusiasme peserta. Dirinya berharap melalui program ini, transaksi penjualan online UMKM bisa meningkat.

“Semoga ini menjadi penyemangat bagi UMKM Jombang di tengah himpitan pandemi Covid-19,” ungkap Aries saat diwawancarai usai pelatihan di Aula Diskominfo Jombang, Sabtu (9/10/2021).

Dengan adanya kegiatan semacam ini, Aries mengatakan pentingnya kesadaran para pelaku usaha untuk mulai Go Digital. Kominfo mengajak semua pebisnis untuk mulai bertransformasi ke ranah online sehingga perekonomian di Jombang semakin meningkat.

Menurut Aries kegiatan ini merupakan program dari Kementerian Kominfo. Mereka menyediakan base camp atau pusat pelatihan di daerah.

PIC active selling Jawa Timur, Ahmad Syaifur Rijal saat diwawancarai usai pelatihan, Sabtu (9/10/2021).

Di tempat yang sama, Person in Charge (PIC) Fasilitator Active Selling Jawa Timur, Ahmad Syaifur Rijal mengatakan pelatihan ini sudah dimulai sejak Juli 2021. Untuk tahap satu telah berlangsung pada 3-4 Juli 2021 lalu. Tahap dua akan dimulai 1-2 Agustus. Sedangkan tahap tiga, pelatihan akan berlangsung di bulan Agustus hingga November 2021.

“Kemudian di tahap akhir, pelaksanaan kegiatan mulai dari November sampai Desember tahun ini,” kata Rizal.

Daerah pelatihan yang dimaksud adalah 10 Destinasi Kawasan Pariwisata Prioritas (DKPP), yaitu Danau Toba (Sumatera Utara), Tanjung Kalayang (Belitung), Kepulauan Seribu (DKI Jakarta), Borobudur (Jawa Tengah), Bromo Tengger Semeru (Jawa Timur), Tanjung Lesung (Banten), Mandalika (Nusa Tenggara Barat), Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur), Wakatobi (Sulawesi Tenggara), Morotai (Maluku Utara) dan dua provinsi lainnya yaitu Jawa Barat dan DI Yogyakarta.

Kementerian Kominfo menargetkan program pendampingan dan fasilitasi ini akan mempercepat 26.000 pelaku UMKM berjualan secara aktif, active selling di platform digital.

“Di Jawa Timur kami menargetkan 4.000 pelaku UMKM dari total 26.000 pelaku UMKM secara nasional, ” ujar Rizal.

Program ini melibatkan 15 orang fasilitator dari Jawa Timur yang akan memberikan materi seputar aktif berjualan secara dalam jaringan, yaitu mengunggah foto dan memberikan deskripsi produk, berinteraksi dengan pelanggan hingga transaksi penjualan.

Kominfo menyiapkan lima modul pelatihan untuk program UMKM active selling yaitu media sosial, platform e-commerce, teknologi finansial, point of sales dan Industri 4.0. Modul ini dikembangkan bersama Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia.

Kementerian Kominfo akan memberikan set peralatan berupa pulsa gratis akses internet, pelatihan online dan aplikasi agregator gratis Jubilo agar pelaku UMKM bisa memantau penjualan di berbagai lokasi pasar.

Aplikasi tersebut juga menjadi aplikasi transaksi atau point of sale sehingga pelaku UMKM tidak perlu membuka satu per satu aplikasi e-commerce untuk memantau penjualan.

Pulsa yang diberikan setara untuk lima kali pelatihan dengan konferensi video dan menggunakan aplikasi. Jika peserta masih kesulitan, pembimbing akan menyambangi langsung.

Kegiatan ini berlaku untuk semua UMKM yang memproduksi, bukan pengecer (reseller). Jenis usaha yang termasuk program ini antara lain makanan dan minuman, tekstil dan pakaian jadi, furnitur, kerajinan kulit, dan kerajinan tangan.

Related posts

Dampak Covid-19, Ribuaan Buruh Di Samarinda Kena PHK

natmed

Penghasilan Menurun, Kafe Ruang Hati Berharap Kebijakan Pemerintah

Febiana

Samarinda Dapat Kendalikan Inflasi Di Bawah Angka Nasional 

Nediawati