Bontang, Natmed.id – Aduan para pedagang pakaian di Pasar Taman Rawa Indah (Tamrin) yang minim pembeli mendapat sorotan Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bontang Rustam.
Rustam mengatakan bahwa segala upaya telah dilakukan Pemkot Bontang untuk mengatasi pasar yang minim pembeli itu. Akan tetapi hingga saat ini solusi tersebut belum dapat membuahkan hasil.
“Sudah berjalan lebih dari setahun, akan tetapi sampai sekarang keluhan penjualan selalu begitu. Padahal beberapa solusi sudah disediakan seperti PNS Bontang yang wajib berbelanja di Pasar Tamrin,” kata Rustam saat ditemui di ruang kerjanya, Gedung Sekretariat DPRD Bontang, Rabu (1/9/2021).
Tuntutan pedagang pakaian yang menjajakan dagangan di lantai tiga Pasar Tamrin agar penataan lapak dilakukan kembali. Hal ini lantaran, di lantai II Pasar Tamrin yang mana seharusnya para pedagang pangan yang menempati akan tetapi mayoritas dari pedagang memilih untuk beralih berjualan di bagian luar pasar atau trotoar jalan.
Politikus Golkar itu menilai bahwa permasalahan itu lantaran terlalu lamanya pembangunan pasar tersebut.
“Saya akui memang terlalu lama kita membangun pasar ini. Risiko kita sendiri makanya di sepanjang Jalan KS Tubun itu berbondong-bondong masyarakat berjualan. Siapa yang berani membongkar mereka jualan, tidak ada. Karena rumah itu milik mereka sendiri,” ungkap Rustam.
Oleh karena itu, pihaknya hingga saat ini hanya dapat menginstruksikan Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan segera mengevaluasi tata letak lapak di Pasar Tamrin.
“Kita hanya bisa menunggu proses pihak terkait untuk melakukan evaluasi tata olah pasar, dan yang di luar pasar kita minta itu ditertibkan,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala UPT Pasar Kota Bontang M Haedar menuturkan pihaknya belum bisa langsung memutuskan, lantaran ada berbagai tahapan yang harus dilalui untuk mengubah tatanan lapak pasar.
Sembari koordinasi bersama pemerintah daerah, Haedar meminta kepada para pedagang pakaian untuk bersabar.
“Ini juga sedang kita koordinasikan. Saya sudah sampaikan ke pimpinan, bagaimana keputusannya nanti harap sabar,” ungkap Haedar saat ditemui di ruang kerjanya, beberapa waktu lalu.