Samarinda, Natmed.id – Adanya praktik pemeriksaan kesehatan menggunakan alat rapid test bekas di Laboratorium Kimia Farma Bandara Kualanamu Internasional Airport (KNIA), Sumatera Utara (Sumut) ditanggapi Ketua DPRD Kaltim Makmur HAPK.
Ia berharap kasus seperti itu tidak terjadi di wilayah Kaltim. Sehingga meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim untuk tetap berhati-hati dan terus mengawasi hal-hal yang seharusnya tidak dilakukan sebagian oknum.
“Ini harus kita perhatikan, kalau mau berangkat itu harus dipilah-pilah dulu. Seperti saya ini sudah ada hasil antibody 250,” ungkapnya di Lantai 6 Gedung E DPRD Kaltim, Jumat (30/4/2021).
Kata dia, segala sesuatu yang menyangkut kesehatan lebih baik ditangani langsung pihak pemerintah pusat, daerah ataupun kabupaten/kota sekitar.
“Supaya bersih masyarakat kita ini, ketika berangkat itu benar-benar sehat,” jelasnya.
Lebih jauh bahwa permainan terkait permasalahan tersebut dilakuan lantaran kebutuhan ekonomi yakni adanya pendapatan yang menguntungkan mereka.
“Ini akibat karena adanya pembayaran, otomatis timbul persoalan. Apalagi di masa pandemi Covid-19 saat ini adanya refocusing anggaran, ya sudah lah timbul permasalahan baru,” terangnya.
Penetapan uang untuk test antigen ini menciptakan oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, seharusnya rakyat dijamin dan difasilitasi.
“Kalau engga ada penetapan, ya tidak akan terjadi kasus seperti di Sumut ini. Jangan ada pembayaran, gratiskan saja untuk masyarakat. Jadi tidak ada oknum-oknum yang memanfaatkan keadaan, ini sangat memalukan,” pungkasnya.