Reporter: Emmi – Editor: Redaksi
Bontang, Natmed.id – Meski masih dalam situasi pandemi Covid-19 Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Bontang tetap melaksanakan Lomba Akademik dan Nonakademik dengan sistem daring (virtual).
Demikian diungkapkan Kasi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter Disdikbud Bontang, Rini Fitriani yang ditemui beberapa hari lalu di Gedung Autis Bontang. Lomba tersebut sempat terhenti lantaran wabah Covid-19.
“Di awal pandemi Covid-19 memang semua disetop. Baik anggaran kota, provinsi maupun pusat. Semua dinolkan,” ungkap Rini Fitriani.
Setelah wabah menurun, Kementerian Pendidikan melalui Pusat Prestasi Nasional memutuskan kembali melaksanakan berbagai lomba tersebut.
“Akhirnya diputuskan lomba tetap dilaksanakan melalui daring,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa ada tiga lomba yang dilaksanakan Pusat Prestasi Nasional. Yakni, Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N), Kompetisi Sains Nasional (KSN) dan Gala Siswa yang merupakan ajang prestasi di bidang olahraga atau nonakademik yang hampir sama dilakukan di tahun sebelum-sebelumnya.
“Semuanya dilaksanakan daring. Dalam artian, mengupload data siswa, guru merekam proses dan hasilnya. Dan diharapkan semua dilaksanakan di rumah masing-masing siswa. Dan yang dibutuhkan surat izin orang tua untuk mengikuti lomba dalam masa pandemi ini,” ungkapnya.
Dikatakan Rini, kegiatan tersebut digratiskan tanpa pungutan apa pun.
“Sudah tidak ada pungutan, tidak ada biaya pendaftaran, hanya mengupload karya. Tapi semua biaya dari sekolah,” terangnya.
Adapun teknik penjurian akan dilakukan melalui kota. Kemudian, pihak sekolah menampilkan karya dan dikirimkan ke juri.
“Karena ada pendaftaran dari kota. Kalau untuk tingkat provinsi, juri dari kementerian,” tuturnya.
Diketahui lomba yang ditangani kabupaten/kota adalah KOSN. Jika biasanya lima mata lomba, maka sekarang hanya dua mata lomba, yakni bidang karate dan pencak silat, dan cabangnya pun kelas seni.
“Kalau kementerian berharap walaupun ada pandemi, anak-anak bisa tetap berprestasi, dan guru tetap menjalankan tugasnya. Lebih dari itu, yang paling penting adalah kejujuran siswa dan orang tua,” pungkasnya.