Samarinda, Natmed.id – Kalimantan Timur (Kaltim) kembali mencatat prestasi dalam keterbukaan informasi publik. Komisi Informasi (KI) Kaltim melaporkan, sejak 2021 hingga 2024, Indeks Keterbukaan Informasi Publik (IKIP) Kaltim selalu berada di atas rata-rata nasional.
Pada 2024, IKIP Kaltim mencapai angka 82,25, lebih tinggi dari rata-rata nasional 75,65 dan menempatkan Kaltim di peringkat ketiga nasional.
Capaian ini disampaikan Ketua KI Kaltim, Imran Duse, dalam Malam Penganugerahan Keterbukaan Informasi Publik 2025 di Pendopo Odah Etam, Jumat 3 Oktober 2025.
Menurutnya, keberhasilan Kaltim bukan hanya soal peringkat, tetapi menunjukkan adanya komitmen nyata dalam menjalankan tata kelola informasi publik.
“Tren ini menunjukkan peningkatan yang konsisten dari tahun ke tahun. Predikat informatif bukan sekadar angka, tapi bukti adanya komitmen melayani hak masyarakat atas informasi,” ujar Imran.
Data KI Kaltim menunjukkan, jumlah badan publik berpredikat informatif terus meningkat. Jika pada 2023 hanya 25 badan publik yang mendapat predikat tersebut, maka pada 2024 naik menjadi 54 dan melonjak menjadi 82 pada 2025. Angka ini tertinggi dalam lima tahun terakhir.
Meski demikian, masih ada 129 badan publik yang dinilai tidak informatif dengan skor di bawah 40. “Meski tren sengketa informasi menurun, bukan berarti masalah selesai. Tantangannya adalah memperkuat kapasitas PPID agar pelayanan semakin cepat, tepat, dan akuntabel,” jelas Imran.
KI Kaltim juga mencatat adanya penurunan signifikan jumlah sengketa informasi publik dalam lima tahun terakhir. Hal ini dinilai sebagai bukti meningkatnya kepatuhan badan publik dalam memenuhi kewajiban keterbukaan informasi.
Selain itu, Kaltim juga menorehkan prestasi di level desa. Dalam tiga tahun terakhir, desa-desa dari Kaltim selalu masuk nominasi keterbukaan informasi publik tingkat nasional. Di antaranya Desa Tengin Baru (PPU) pada 2022, Desa Bhuana Jaya (Kukar) pada 2023, dan Desa Batuah (Kukar) pada 2024.
Imran menegaskan, capaian ini harus dijaga dengan konsistensi, agar keterbukaan informasi tidak hanya sebatas seremoni.
“Selama periode kami, keterbukaan informasi di Kaltim sudah menunjukkan perbaikan cukup signifikan. Namun ke depan, pekerjaan rumahnya adalah menjaga konsistensi agar keterbukaan informasi benar-benar dirasakan masyarakat,” jelasnya.