Samarinda, Natmed.id – Hasil reses anggota DPRD Kota Samarinda menunjukkan bahwa keluhan masyarakat masih didominasi oleh masalah infrastruktur dasar dan pelayanan air bersih PDAM. Aspirasi ini akan menjadi fokus utama dalam penyusunan anggaran daerah tahun berikutnya.
Wakil Ketua Komisi 3 DPRD Kota Samarinda Dapil Sungai Kunjang Arif Kurniawan mengungkapkan bahwa melalui kegiatan reses, sejumlah permasalahan mendesak berhasil dihimpun dari warga di Sungai Kunjang.
Arif Kurniawan menyebutkan bahwa aspirasi yang paling umum dan mendasar adalah terkait perbaikan infrastruktur jalan dan drainase.
“Yang paling umum, yang pertama terkait dengan infrastruktur, Ada jalan gang yang belum semenisasi, ada yang sudah tapi paritnya belum. Jadi jalan, semenisasi, kemudian parit, itu beragam juga,” kata Arif, Rabu, 10 Desember 2025.
Selain itu, masalah banjir juga menjadi sorotan utama di beberapa titik. Banjir ini dilaporkan terjadi karena belum memadainya sistem parit di area tersebut. Anggota dewan juga mencatat pentingnya penambahan penerangan jalan, khususnya lampu jalan menuju tempat-tempat ibadah.
Isu kedua yang mendominasi keluhan warga adalah pelayanan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Menurut Arif, masalah muncul di area permukiman yang tadinya sedikit, namun kini telah padat. Kepadatan ini menyebabkan debit air berkurang drastis.
“Mereka yang tadinya permukimannya sedikit, itu airnya masih lancar. Nah, ketika sudah banyak, otomatis debitnya berkurang,” jelasnya.
Kondisi ini memaksa warga di dataran yang lebih tinggi untuk menggunakan pompa sedot (alkon). Terkait hal ini, usulan yang didorong dari hasil reses adalah penambahan pipa sekunder untuk mengatasi kekurangan pasokan air di wilayah padat penduduk.
Dokumen resmi hasil reses ini akan diserahkan kepada pimpinan DPRD untuk kemudian disampaikan kepada pemerintah kota (pemkot), berfungsi sebagai panduan dalam merencanakan prioritas dan alokasi anggaran daerah ke depan.
