Kutim, Natmed.id – Menyambut Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, jurnalis di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) diingatkan untuk mempertahankan independensi dan melawan penyebaran informasi palsu atau hoaks. Hal ini merupakan bagian dari persiapan menghadapi proses demokrasi yang krusial.
Sekretaris Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian (Diskominfo Staper) Kabupaten Kutim Rasyid berharap agar dalam setiap tahapan Pemilu 2024 para jurnalis tetap menjunjung tinggi kode etik jurnalistik dan Undang-Undang Pers Nomor 40 Tahun 1999.
“Kami berharap para jurnalis memiliki sikap dan aturan yang jelas, independen serta memberikan dampak positif dalam rangka menyambut Pemilu 2024,” ungkap Rasyid, pada Jumat (3/11/2023).
Dengan mematuhi kode etik, para jurnalis akan menghasilkan produk berupa berita yang tidak menyesatkan. Namun demikian, penyebaran informasi bohong tetap perlu diwaspadai seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi. Kondisi ini berpotensi menimbulkan konflik sosial.
Oleh karena itu, para pelaku media media massa diharapkan dapat memberikan pencerahan kepada pembaca, pendengar, maupun pemirsa dengan menyajikan jurnalisme berkualitas.
“Karya jurnalistik kami harapkan selalu memegang teguh nilai-nilai dan kode etik jurnalistik yang telah ada,” tegasnya.
Rasyid juga berharap pelatihan jurnalistik yang digelar Diskominfo yang telah rampung digelar selama dapat meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) wartawan. Peserta pelatihan diberikan pemahaman tentang teknik penulisan jurnalistik yang berkualitas, serta penerapan Search Engine Optimization (SEO) dalam dunia jurnalistik.
Selain teknik penulisan jurnalistik, pelatihan ini juga memberikan pemahaman mendalam tentang SEO. Hal ini merupakan aspek kunci dalam memastikan bahwa konten jurnalistik dapat ditemukan oleh pembaca online. Peserta juga diajari mengenai fitur utama SEO, analisis SEO, keterbacaan, frasa kata kunci, dan cara menulis sesuai standar pencarian dalam Google.
SEO merupakan langkah penting yang harus ditempuh oleh pengelola situs web untuk meningkatkan peringkat situs mereka di mesin pencari, khususnya Google. Ini tidak hanya akan meningkatkan jumlah pembaca, tetapi juga akan memberikan dampak positif pada penyebaran informasi yang akurat dan bermanfaat.
Dalam penutupan pelatihan, Rasyid berharap ilmu yang diperoleh peserta selama dua hari dapat bermanfaat dan meningkatkan kompetensi para jurnalis di Kutim.
“Dengan ungkapan syukur, acara pelatihan jurnalistik ini resmi ditutup. Semoga pelatihan ini menjadi langkah awal untuk menciptakan jurnalisme berkualitas dan beretika di wilayah ini,” kata Rasyid.